Bawang Merah di Brebes Tembus Rp45 Ribu Per Kilogram

Bawang Merah di Brebes Tembus Rp45 Ribu Per Kilogram

Petani di Kabupaten Brebes menjemur bawang merah hasil panen yang saat ini harganya meroket. --

BREBES, DISWAYJATENG.ID - Harga bawang merah di pasaran Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terus merangkak naik. Komoditas pertanian ini bahkan sudah menembus angka Rp45 ribu per kilogram. Hal itu dibenarkan Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Dinkopumdag) Brebes, Maryono.

Maryono menyebut, kenaikkan sudah terjadi sejak awal Januari lalu. Hingga akhir Januari dan memasuki Februari, harga ini terus melonjak di pasaran. Dijelaskan, pada awal Januari, harga masih di angka Rp30 ribu dan dalam setiap pekan naik sampai hari ini.

"Hari ini dari pantauan di pasar pasar harganya tembus Rp43 ribu sampai Rp45 ribu per kilo. Padahal minggu kemarin (minggu ke empat Januari) Rp40 ribu. Kenaikkan ini sebenarnya sudah terjadi sejak awal Januari lalu. Minggu pertama dan kedua Januari harga Rp33 ribu, minggu ke tiga sampai akhir bulan Rp40 ribu," kata Maryono, Jumat (3/2).

 

Kenaikkan harga bawang ini melampaui harga acuan yang telah ditetapkan dalam Permendag nomor 7 tahun 2020 Tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di tingkat Konsumen. Dalam Permendag ini, bawang merah terbagi dalam tigq klasifikasi, masing masing : bawang konde basah, kering dan rogol (tanpa daun). Untuk harga acuan di tingkat petani sesuai Permendag, bawang rogol yang biasa dijual di pasar Rp22.500 sedangkan harga acuan tingkat konsumen, bawang rogol Rp32 ribu per kilo.

 

"Hari ini per 2 Februari di pasaran sudah Rp 43 ribu sampai Rp45 ribu. Ini sudah melampaui harga acuan permendag, dimana harga acuan konsumen bawang rogol Rp32 ribu," ungkap Maryono.

 

Secara umum, kenaikkan ini disebabkan faktor cuaca. Cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi menyebabkan stok bawang di pasaran berkurang. Selama musim hujan, belum ada daerah yang panen raya. Meski ada pun, kata Maryono hanya spot spot kecil dan jumlahnya sedikit. Curah hujan tnggi juga berpengaruh pada turunnya produksi bawang. Jumlah tonase panen yang sedikit memberikan efek pada harga bawang. 

 

"Sebabnya saling berkaitan. Cuaca dengan curah hujan menimbulkan turunnya produktifitas. Karena tidak ada daerah yang panen raya. Kemudian dampak cuaca ini akan menurunkan tonas bawang," tandasnya.

 

Seperti tahun tahun sebelumnya, sangat, dimungkinkan harga akan terus melonjak sampai beberapa bulan ke depan. Harga akan kembali normal bila pasokan bawang mulai meningkat, yaitu saat ada panen raya pada kisaran bulan Juni, Juli dan Agustus. "Ada kemungkinan bisa tembus Rp.50 ribu, karena belum ada panen raya. Mungkin akan naik sampai bulan Juni dan Juli mendatang tatkala mulai ada yang panen," sambung dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: