Incar Tahta Juara JSSL Singapore 7’s, Tim Pesepakbola Putri Usia Dini Indonesia Digembleng di Kudus

 Incar Tahta Juara JSSL Singapore 7’s, Tim Pesepakbola Putri Usia Dini Indonesia Digembleng di Kudus

Tim MilkLife Shakers (U-12) dan HydroPlus Strikers (U-14) foto bersama usai sesi latihan di Supersoccer Arena, Kudus.-arief pramono/diswayjateng.id-

“Yang pasti kita mempersiapkan pola menyerang, tapi juga harus solid dan sistematis pertahanannya. Kemudian selama latihan juga kita benahi teknik skill individu, karena kalau latihan pola tapi misal umpan atau kontrol bolanya kurang pas, tentu saja susah latihan pola. Jadi hal-hal seperti itu kita perbaiki,” kata pelatih yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA A di Jerman pada 2007.

Pada JSSL Singapore 7’s 2025 yang digadang sebagai turnamen terbesar di Asia ini, Timo menegaskan bahwa tidak ada beban target. Yang terpenting menurutnya, jajaran pelatih mengimbau agar para atlet dapat bermain semaksimal mungkin dan menikmati pertandingan. 

Dalam turnamen tersebut, Timo ingin tahu sejauh mana kemampuan tim asuhannya dibandingkan dengan klub- klub negara lain.

BACA JUGA:Masuk Gorong-gorong Mirip Jokowi, Bupati Kudus Samani Pimpin Aksi Bersihkan Kali

BACA JUGA:Regulasi Pemangkasan Petugas Haji Bikin Kemenag Kudus Kelabakan

“Kedua, kita ingin tahu talenta yang kita punyai ini sebagus apa untuk proyeksi masa depannya. Kita ingin tahu kelebihan mereka itu seperti apa, dan apakah kualitasnya bisa diandalkan nggak untuk bibit- bibit masa depan. Jadi bebannya bukan menang bukan juara, tetapi bebannya bagaimana kita bisa menjadikan mereka bintang besar,” tegasnya.

Salah seorang pemain HydroPlus Strikers, Amanda Fitriani menambahkan, ia bersama rekan setim siap menjalankan intruksi pelatih untuk tampil baik dan maksimal di tengah arena. 

Melalui serangkaian latihan intens, kekompakan dan kerjasama tim dinilai sudah cukup bagus. Amanda juga tidak khawatir meski harus menghadapi tim-tim dari negara lain. Sebab mentalnya sudah teruji lantaran rutin mengikuti turnamen dan latihan selama di sekolah sepak bola.

“Saya sudah lebih dekat sama teman- teman, tidak canggung dan malu lagi karena sudah saling kenal. Kami siap mempersembahkan hasil terbaik di turnamen JSSL Singapore 7’s, dan berharap tim bisa keluar menjadi juara,” papar Amanda, pemain usia 13 tahun yang masih duduk di bangku SD 703 Pajagalan Bandung.

BACA JUGA:Talud Sungai Gelis Ambrol, Rumah Warga Kudus Terancam Longsor

BACA JUGA:Jaga Warisan Budaya Dunia, Remaja Kudus Didoktrin Cara Membatik Tulis

Sementara pemain MilkLife Shakers, Rara Zenita Fatin juga mengaku tidak ada masalah dalam beradaptasi dengan rekan satu tim. Terkait program latihan sebelum berangkat ke JSSL Singapore 7’s, siswi SDUT Bumi Kartini Jepara mengatakan bahwa persiapannya sudah cukup matang.

“Selama latihan saya mendapatkan banyak arahan dari pelatih, diminta bermain lebih tenang dan tidak terlalu memaksa. Juga diajari menjaga kondisi, teratur dalam beristirahat dan tidak makan sembarangan,” pungkas Rara yang berposisi sebagai striker di tim MilkLife Shakers.

Sekilas Tentang JSSL Singapore 7’s

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait