Tragedi Keracunan Massal Klaten, Korban Bertambah, Polisi Periksa Vendor Makanan

Tragedi Keracunan Massal Klaten, Korban Bertambah, Polisi Periksa Vendor Makanan

Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, sedang mengunjungi pasien korban keracunan makanan massal di salah satu rumah sakit di Klaten. -Istimewa-

KLATEN, diswayjateng.id – Tragedi keracunan massal usai halal bihalal di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, terus bergulir. 

Jumlah korban kini meningkat menjadi 115 orang, sementara kepolisian mulai memeriksa pihak vendor katering yang menyuplai makanan dalam acara tersebut.

Perkembangan terbaru ini disampaikan langsung oleh Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, yang menyebut penyelidikan mulai mengarah pada unsur kelalaian penyedia makanan. 

Tim gabungan dari Polres Klaten dan Dinas Kesehatan telah mengantongi nama vendor dan kini tengah mendalami alur proses pengolahan hingga distribusi makanan.

BACA JUGA:Temui Jokowi di Solo, Hercules Tanggapi Isu Ijazah Palsu

“Kami telah meminta keterangan dari pihak keluarga penyelenggara acara dan perwakilan vendor katering. Ada indikasi kontaminasi makanan, terutama pada lauk rendang dan sambal krecek,” ungkap Kapolres kepada wartawan, Selasa 15 April 2025

Sementara itu, korban terbaru yang masuk ke fasilitas kesehatan menunjukkan gejala serupa yakni mual, muntah, diare, dan lemas. 

Rata-rata korban berasal dari kelompok usia dewasa dan lanjut usia. Beberapa anak-anak yang hadir di acara juga turut terdampak, meski gejalanya lebih ringan.

Jumlah korban kini tercatat, 24 orang dirawat di rumah sakit, 91 lainnya menjalani rawat jalan di Puskesmas dan klinik sekitar. Sementara 1 korban meninggal dunia, yaitu SP (72), masih meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga desa.

BACA JUGA:110 Warga Klaten Diduga Keracunan Usai Halal Bihalal, Satu Orang Meninggal Dunia

Pemerintah daerah juga telah memperpanjang masa siaga di posko tanggap darurat. 

Tim medis disiagakan 24 jam, dan distribusi oralit serta antibiotik ringan dilakukan ke rumah-rumah warga yang terdampak namun belum sempat berobat.

Kepala Dinas Kesehatan Klaten, dr. Ratna Wulandari, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari sampel makanan yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Semarang.

“Hasil uji lab diperkirakan keluar dua sampai tiga hari ke depan. Kita perlu pastikan mikroba atau toksin apa yang menjadi penyebab utama keracunan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: