SKB Kota Pekalongan Dibanjiri Peminat: Kuota Terbatas, Warga Cepat Daftar

SKB Kota Pekalongan Dibanjiri Peminat: Kuota Terbatas, Warga Cepat Daftar

SKB Kota Pekalongan diminati banyak pendaftar tahun 2025--IST

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pekalongan tahun ajaran 2025 resmi dibuka sejak April dan langsung diserbu masyarakat.

Antusiasme ini terlihat jelas dari banyaknya pertanyaan yang membanjiri WhatsApp dan Instagram SKB, bahkan warga rela datang langsung ke kantor demi mendapatkan informasi.

"Sudah banyak yang menanyakan baik lewat WhatsApp maupun Instagram, bahkan ada yang langsung datang ke kantor," ujar Anisa Wiwin Handayani, panitia PPDB SKB Kota Pekalongan, saat dihubungi Kamis 8 Mei 2025.

Menurut Wiwin, pendaftaran SKB Pekalongan ini tidak hanya diperuntukkan bagi warga dalam kota, tetapi juga membuka peluang bagi warga luar daerah, kecuali pada Paket A Inklusi.

BACA JUGA: TPA Degayu Pekalongan Ternyata Masih Buka, Wakil Walikota Tak Tahu?

BACA JUGA: Pemkot Pekalongan Izinkan Kegiatan Perpisahan Sekolah dan Study Tour dengan Syarat Tidak Memberatkan Orang Tua

"Paket A Inklusi khusus warga Kota Pekalongan, tapi untuk Paket A Reguler, B, dan C, pendaftar dari luar kota diperbolehkan," tambahnya.

Hingga awal Mei, tercatat sudah ada 1 anak mendaftar di Paket A Reguler, 6 anak di Paket B, dan 11 anak di Paket C, menunjukkan minat warga yang cukup signifikan.

Paket A Inklusi sendiri direncanakan baru dibuka pada awal Juli 2025, usai PPDB Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) selesai digelar.

SKB Kota Pekalongan hanya membuka dua rombongan belajar (rombel) untuk setiap jenjang, masing-masing berkapasitas sekitar 60 anak, sebagai bentuk pemerataan dengan PKBM lainnya.

BACA JUGA: SD Muhammadiyah 01 Kandang Panjang Pekalongan Galakkan Sedekah Sampah Terpilah

BACA JUGA: Kolaborasi Himanu dan Unikal, Gelar PKPA dan UPA untuk Didik Calon Advokat di Pekalongan

Pendaftaran dijadwalkan berlangsung hingga Agustus 2025, namun Wiwin mengingatkan agar warga tidak menunda-nunda jika tak ingin kehabisan kuota.

"Tahun lalu ada yang gagal daftar karena menunggu terlalu lama, padahal kuotanya sudah habis," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait