Gudang Bulog Batang-Pekalongan Penuh, Petani Kembali Jual Gabah ke Tengkulak?

Gudang Bulog Batang-Pekalongan Penuh, Petani Kembali Jual Gabah ke Tengkulak?

Panen Raya Padi di Kabupaten Batang dilaksanakan di Desa Depok, Kecamatan Kandeman di sawah seluas 8 hektare--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

“Serapan kami berasal dari mitra seperti penggilingan padi dan kami kirim ke gudang di Pekalongan atau Batang, tergantung kapasitas,” terang Agus.

Ia menyebut pihaknya juga menyewa gudang-gudang swasta untuk menampung gabah kering petani.

Tidak hanya itu, para petani juga dibebaskan menjual gabah keringnya ke luar daerahnya.

"Misal gudang bulog di Batang penuh, bisa jual ke gudang bulog Pekalongan yang masih bisa menerima, dan sebagainya,"tuturnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Batang menggelar panen raya panen raya digelar di Desa Depok, Kecamatan Kandeman.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Sutadi, menyebut kegiatan itu bagian dari kegiatan panen raya nasional Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang dilakukan secara serentak dari Majalengka, Jawa Barat.

Total ada 14 provinsi 174 Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berpartisipasi dalam panen raya itu.

"Kalau di Kabupaten Btang, luas lahan untuk panen raya mencapai 8 hektare,"ujar Sutadi saat ditemui di sela kegiatan panen, Senin 7 April 2025.

Sesuai arahan Presiden Prabowo, Bulog diwajibkan menyerap gabah petani dengan harga patokan sebesar Rp6.500 per kilogram.

Langkah ini, kata Sutadi, menjadi angin segar bagi petani, yang selama ini khawatir harga anjlok saat musim panen tiba.

Perkiraan produktifitas di lahan panen raya mencapai 6 ton per hektare.

Data yang dihimpun hingga 26 Maret 2025 menunjukkan bahwa serapan gabah oleh Bulog di Kabupaten Batang mencapai 1.169 ton dan 688 Kilogram.

"Target serapan gabah 1.036 ton. Jadi kita sudah memenuhi target target pertanian dengan angka 112 persen," ungkap Sutadi 

Ia menekankan pentingnya peningkatan intensifikasi dan efisiensi pengelolaan lahan agar produksi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Sutadi menyebut Musim hujan yang masih berlangsung di beberapa titik menjadi harapan bagi petani yang lahannya terdampak kerusakan irigasi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait