
KUDUS, diswayjateng.id- Pabrik Gula (PG) Rendeng yang berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah menargetkan penggilingan 312 ribu ton tebu selama musim giling pada tahun ini.
Proses penggilingan tebu di PG yang dikelola PT Sinergi Gula Nusantara ini, direncanakan berlangsung selama 120 hari. Yakni dimulai pada 4 Mei hingga pertengahan Oktober 2025.
Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara PG Rendeng Kudus, Haryanto mengatakan, target produksi gula tahun ini mengalami kenaikan sebesar 20 persen. Tahun sebelumnya, PG Rendeng memproduksi sekitar 10 ribu ton gula.
“Untuk tebunya kita targetkan 312 ribu ton, semoga kita bisa giling semuanya tahun ini. Hasil dari pergilingan targetnya sekitar 20 ribu ton gula,” ujar Haryanto, saat ditemui usai acara persiapan giling di area PG setempat yang berada di Desa Rendeng, Kecamatan Kota Kudus, Jumat (25/4/2025).
BACA JUGA:Tuntut Keadilan Pembagian Fiskal, Samani: Kudus Sumbang Rp43 Trilun dan Minta Balik Rp1 Triliun
Haryanto menjelaskan, kenaikan target ini dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari perluasan areal tanam, perbaikan teknis budidaya, hingga dukungan pemerintah pusat.
“Ada petani yang memperluas lahannya, ada juga yang meningkatkan praktik budidaya dan pemupukan. Kami dari PG juga turut serta dalam penyediaan bibit berkualitas. Semua itu berkontribusi pada peningkatan produksi,” ungkapnya.
Dengan target rendemen 7,15 persen, Haryanto optimistis bisnis tebu tahun ini akan semakin menarik bagi petani.
“Kalau dengan rendemen seperti itu dan harga dasar yang ditetapkan cukup bagus, tentu petani akan merasa senang. Ini peluang besar bagi mereka,” katanya.
PG Rendeng sendiri menerima pasokan tebu dari berbagai wilayah sekitar yang dikenal dengan sebutan Muria Raya, bahkan beberapa dari kawasan dekat Semarang juga turut menyuplai.
BACA JUGA:Kasus Korupsi SIHT Kudus Siap Disidangkan, Negara Dirugikan Rp 5,29 Miliar
“Persaingan antar pabrik gula memang ada. Tapi kami optimis dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan tahun ini,” ujarnya.
Untuk persiapan penggilingan, PG Rendeng juga telah melakukan peningkatan investasi pada infrastruktur pabrik. Perbaikan dilakukan di berbagai lini mesin agar proses produksi berjalan optimal.
“Kita menyebutnya debottlenecking, yaitu memperlancar setiap titik proses produksi agar hasil rendemennya bisa maksimal. Tahun ini investasi untuk peralatan meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” jelas Haryanto.
Ia menambahkan, secara keseluruhan, kesiapan pabrik untuk memasuki musim giling sudah mencapai 95 persen. “Kami siap, dan semoga target bisa tercapai dengan baik,” imbuhnya.