Produksi dan Harga Susu di Pekalongan Tetap Stabil di Tengah Wabah PMK

Jumat 17-01-2025,16:05 WIB
Reporter : Bakti Buwono
Editor : Wawan Setiawan

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merebak tidak banyak mempengaruhi produksi dan permintaan susu di Kota Pekalongan.

Di kandang sapi perah milik Kelompok Maju Makmur Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, produksi susu tetap berjalan normal.

Daryanto, pemilik kandang, mengungkapkan bahwa hingga kini produksi susu di kandangnya masih mencapai 70 liter per hari.

“Alhamdulillah konsumen kami, seperti penjual susu STMJ, pedagang makanan, dan pedagang roti, masih setia membeli langsung dari sini,” ujarnya,Jumat 17 Januari 2025. 

BACA JUGA:  PMK Sudah Menggila, Pasar Hewan Baru Tutup Besok

BACA JUGA:  Penanganan PMK Melemah, Peternak Mengadu ke DPRD Sragen

Kandang milik Daryanto menetap 20 ekor sapi, terdiri dari 7 sapi laktasi, 5 pejantan, dan sisanya anakan sapi serta sapi dara.

Harga susu sapi di tingkat distributor saat ini dipatok Rp11 ribu per liter, dengan kenaikan rutin sebesar Rp500 per tahun.

Daryanto memastikan tidak ada tindakan pembelian oleh konsumen, meski ancaman PMK membuatnya tetap waspada.

“Bisnis susu ini masih stabil dan ramai. Namun, kami khawatir dengan virus PMK karena dapat menyebabkan kematian ternak,” jelasnya.

BACA JUGA:  Sambangi Peternak, Bhabinkamtibmas Polres Wonosobo Beri Imbauan PMK

BACA JUGA:  Wabah PMK di Batang, Pemkab Usul Tutup Sementara Pasar Hewan Limpung

Sebagai langkah antisipasi, kebersihan kandang dijaga ketat dengan disinfektan, ditambah pemberian vaksin dan makanan bergizi untuk sapi-sapi.

Kebutuhan susu masyarakat Kota Pekalongan sendiri belum sepenuhnya terpenuhi dari peternak lokal.

“Sebagian susu masih didatangkan dari Salatiga untuk memenuhi kebutuhan di sini,” kata Daryanto.

Kategori :