PEMALANG, diswayjateng.id - Ketua DPRD Kabupaten Pemalang H Martono menunjukkan sikap kemarahannya dalam forum audiensi anggota Komisi A dan D. Bersama guru honorer di Ruang Rapat Komisi Gedung Dewan. Sikap kemarahannya itu, lantaran ada salah satu kepala dinas yang tidak ikut hadir dalam rapat tersebut. Padahal materi rapatnya sangat penting yaitu membahas masalah dan nasib guru honorer yang ada di Kabupaten Pemalang.
Ketua DPRD H Martono mengatakan, membahas soal nasib guru honorer ini adalah masalah yang sangat penting dan urgen. Sehingga dalam pembahasan ini, seharusnya, kepala dinasnya yang semestinya harus hadir.
"Karena ini masalah yang sangat penting dan sangat membahayakan, maka kami mengundang kepala dinasnya, bukan untuk diwakilkan,"katanya.
Ditegaskannya, masalah penting terkait nasib guru honorer ini, seharusnya menjadi kewajiban kepala dinas yang bersangkutan. Dalam hal ini sebagai leading sektornya adalah Dinas Pendidikan, tapi yang terjadi justru kepala dinasnya tidak tahu.
BACA JUGA:Wasisto Resmi Dilantik JadI Ketua DPRD Kabupaten Pemalang
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Minta Calon Sekda Harus Paham Daerah
Melihat kepala dinas pendidikan yang tidak hadir, H Martono sangat marah dan nampak kecewa. Karena forum audensi yang undangannya langsung kepada Kepala Dinas Pendidikan, tapi hanya diwakilkan.
Ketidakhadiran kepala dinas pendidikan, dalam acara audensi membahas nasib guru honorer, rupanya ada alasan. Sebab kepala dinas pendidikan saat itu sedang menghadiri acara launching program makan siang bergizi gratis yang dilakukan di Kabupaten Pemalang.
Alasan itu disampaikan oleh Kepala Bidang Tenaga Kependidikan (Tendik) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang Joko Priyono bahwa kepala dinaasnya tidak bisa hadir karena ada undangan acara lain.
Untuk itu, Joko Priyono atas nama dinas, memohon maaf, karena kepala dinasnya tidak bisa hadir dan dirinya selaku kepala bidang yang bersangkutan yang bisa mewakili.