TEGAL, diswayjateng.id - Dewan Pendidikan Kota Tegal mengadakan sosialisasi pencegahan bullying, intoleransi dan kekerasan seksual bagi kalangan pelajar dan Ketua RW di Ruang Pertemuan SMK Harapan Bersama (Harber) Tegal.
Sosialisasi yang digelar merupakan bentuk Dewan Pendidikan Kota Tegal turun ke masyarakat dan peduli dengan pencegahan kasus perundungan atau bullying, intoleransi serta kekerasan seksual.
"Pengurus Dewan Pendidikan Kota Tegal tergerak untuk turun ke bawah bertemu dengan Ketua RW dan para pelajar, bersama-sama mensosialisasikan pencegahan tindakan perundungan, intoleransi dan kekerasan seksual," kata Dewan Pendidikan Kota Tegal Bidang Mediasi Dr Yusqon.
Kedatangan di SMK Harber Kota Tegal juga menemui para peserta didik, memberikan pemahaman tentang tindakan-tindakan tersebut. Sehingga jangan sampai ada yang mengalami atau menjadi korban, maupun menjadi pelaku.
BACA JUGA:Cegah Perundungan Pelajar Bumi Kartini, Polres Jepara Gencar Penyuluhan ke Sekolah
BACA JUGA:Hanni NewJeans Mengungkapkan Dugaan Perundungan oleh Karyawan HYBE di Sidang Parlemen
"Dari kunjungan di SMK Harber Kota Tegal juga tidak ditemui dan tidak ada satupun siswa yang mengalami atau menjadi pelaku tindakan-tindakan tersebut," ujarnya.
Pengurus Dewan Pendidikan Kota Tegal Krisdianto menambahkan, dengan adanya sosialisasi ini para peserta bisa memberitahukan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Dari sosialisasi ini, kami berharap Ketua RW maupun pelajar bisa saling menularkan pengetahuan yang didapat kepada masyarakat lainnya," kata Krisdianto.
Sementara Kepala SMK Harber Kota Tegal M A Ma'ruf sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi dari Dewan Pendidikan Kota Tegal. Hal tersebut juga sudah sesuai dengan amanat Pemerintah dan undang-undnag, yaitu memanusiakan manuisa. Sehingga perundungan, intoleransi dan kekerasan seksual tidaklah dibenarkan dan harus dicegah.
BACA JUGA:SMP Musawerna Kabupaten Tegal Adakan Smart Parenting dan Pendidikan Antiperundungan
BACA JUGA:Siswa SMK Insan Mulia Kramat Kabupaten Tegal Dapat Sosialisasi Antiperundungan
"Kami juga berharap kedatangan para pemateri menggugah rasa para pendidik dan pelajar, sehingga jangan sampai ada permasalahan yang muncul berkaitan bullying, intoleransi maupun kekerasan seksual," ujarnya.
Ditambahkannya, dengan adanya Dewan Pendidikan juga sebagai kontrol, baik secara sistem maupun tujuan pendidikan. Sehingga bisa menyeimbangkan antara keinginan dunia pendidikan dan masyarakat. Salah satunya adalah konsep pendidikan yang baik.