Ajudan Kapolri Pukul Wartawan, Zaenal Petir: Kapolri Harus Minta Maaf kepada Wartawan

Ajudan Kapolri Pukul Wartawan, Zaenal Petir: Kapolri Harus Minta Maaf kepada Wartawan

Ajudan --Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id- Tidak hanya Pewarta Foto Indonesia (PFI) SEMARANG dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) SEMARANG yang mengecam aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng juga mengaku geram atas tindakan yang diduga ajudan Kapolri yang bernama Brigpol Endri Purwa Sefa.

Zainal Abidin Petir selaku wakil ketua PWI Jateng mengaku tidak hanya prihatin tapi geram atas perilaku ajudan Kapolri yang memukul kepala Makna, wartawan foto LKBM Antara Makna Zaezar. 

Tidak hanya memukul bahkan mengancam teman- teman wartawan lain akan ditempeleng satu persatu. 

BACA JUGA:PFI dan Aji Semarang Kecam Ajudan Kapolri Pukul Wartawan saat Kunjungan di Stasiun Tawang

BACA JUGA:Kapolri Himbau Pemudik Gunakan Kereta Api untuk Mengurai Kemacetan pada Arus Balik Lebaran 2025

"Enak aja wartawan mau ditempeleng satu- satu. Mereka jurnalis bukan preman kok dipukul. Mereka sedang menjalankan tugas mulia menyampaikan informasi edukatif kepada masyarakat. Koruptor saja tidak Anda tempeleng," tegas Zainal Petir yang juga ketua LBH PETIR Jateng, Minggu, 6 April 2025.

Lebih lanjut Zainal Petir minta kepada Kapolri untuk mencopot posisi ajudan menjadi anggota Bhabinkamtibmas Polsek, biar banyak belajar dengan rakyat di kelurahan atau desa. 

"Kapolri harus minta maaf kepada teman-teman media. Sedangkan ajudan pelaku sebaiknya dilakukan sidang etik Propam. Selain itu, korban perlu melaporkan ke Polda Jateng terkait dugaan tindak pidana Pers, ada ancaman pidana 2 tahun. Locus delicti di wilayah hukum Polda Jateng," ujar Petir.

Zainal Petir menambahkan seharusnya Kapolri malu anak buahnya apalagi ajudan bertindak kasar dengan teman-teman media. " Dia penegak hukum dan melakukan tindakan melanggar hukum di hadapan Kapolri, memalukan sekali," kata Petir.

Pada berita sebelumnya, Kejadian bermula saat Kapolri menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda di peron penumpang yang hendak menuju salah satu gerbong kereta untuk menyapa penumpang arus balik Lebaran.

Salah satu ajudan dengan tergesa-gesa berusaha membuka akses jalan dengan cara mendorong awak media yang sudah bersiap di tangga peron.

Wartawan diswayjateng yang berada persis sisamping lokasi kejadian, melihat oknum ajudan yang mengenakan kemeja biru tersebut berteriak menyuruh awak media untuk menepi. 

"Ini jalan, ini jalan buat lewat," teriak ajudan Kapolri, Brigpol Endri Purwa Sefa tersebut terhadap salah satu wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: