Peringati Hari HIV/AIDS Sedunia, ODHA Asal Bekasi Menangis Terharu Bisa Diterima di Yayasan Rumah AIRA

Minggu 01-12-2024,22:36 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan
Peringati Hari HIV/AIDS Sedunia, ODHA Asal Bekasi Menangis Terharu Bisa Diterima di Yayasan Rumah AIRA

Yayasan Rumah Aira yang berdiri tahun 2016 ini fokus terhadap perjuangan kehidupan anak-anak dan wanita dengan HIV/AIDS di Kota Semarang. Saat ini yayasan tersebut sudah mengasuh kurang lebih 52 anak dari Ibu yang mengidap HIV/AIDS. 

“Saat ini kami sudah mengasuh 52 anak dari Tegal, Semarang dan Jepara. Semua sudah kembali ke orang tua masing-masing dalam kondisi sehat dan masih tertinggal 1 disini karena yatim piatu,” katanya.

“Sedangkan untuk wanita ada 24 di Semarang, 10 di Tegal dan 16 di Jepara,”jelanya.

Alasan Maria membuat suatu yayasan Rumah Aira atas kepeduliannya terhadap ana-anak tidak bersalah yang harus hidup dengan virus HIV.

“Kami bukan orang kaya, tapi kami peduli bahwa anak-anak dengan HIV itu anak yang dilahirkan tidak bersalah. Tapi mereka harus mempunyai virus, dimana virus itu tidak bisa keluar di tubuh mereka dan kami sangat sayang kepada mereka agar mereka bisa hidup secara sehat ," tegasnya.

Maria mengaku, mendapatkan informasi tentang anak-anak dan ibu ODHA tersebut dari layanan puskesmas, Dinas Sosial dan rekan-rekan sesama peduli HIV/AIDS.

“Banyak informasi yang kami dapat Puskesmas dan Dinas Sosial yang menghubungi kami untuk bergabung di Yayasan kami. Jadi saudar-saudara kami ini masih takut untuk membuka statusnya, kami bisa mengerti dan mendapingi,” katanya.

Ia menyampaikan, masyarakat, terutama Kota Semarang belum semua paham tentang apa itu HIV maka diperlukan sosialisasi dan pemahaman di lingkungan sekitar pada ODHA ini.

“Kami sudah bersosialisasi ke tetangga terutama bagi yang benar-benar ada stigma dan diskriminasi yang besar, yang membuat mereka sangat takut dan anaknya tidak bisa sekolah,” katanya.

“Jika sosialisasi ke keluarga sudah bisa tidak perlu ke tetangga. Namun, jika harus ke tetangga, kita akan datangkan juga tingkat Kelurahan untuk mengedukasi,” jelasnya.

Maria menceritakan, untuk memberikan dukungan kepada para wanita ODHA ini harus dengan contoh seperti bantuan wirausaha yang diberikan dari Dinas Sosial Kota Semarang.

“Saya bantuan pribadi hanya memberikan contoh, karena ada kewirausahaan, jadi saya memberikan contoh untuk menjual agar mereka bisa mendukungnya sendiri. Ditambah setiap bulannya kita adain pertemua untuk saling memperkuat,” tutupnya.

Kategori :