Sosialisasi Bahayanya HIV/AIDS

Sosialisasi Bahayanya HIV/AIDS

SOSIALISASI - Pj Kades Lebakgowah Patriawati Narendra memberikan sosialisasi bahayanya HIV/AIDS.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Pemerintah Desa (Pemdes) Lebakgowah, Kecamatan Lebaksiu menyosialisasikan bahayanya HIV/AIDS dan kanker serviks. Sosialisasi diikuti ibu-ibu PKK dan para kader kesehatan serta perwakilan RT RW di Desa tersebut.

Pj Kades Lebakgowah, Patriawati Narendra mengatakan, sosialisasi ini tujuannya untuk memberikan bekal pengetahuan dan wawasan kepada Ibu-Ibu terhadap bahaya penyakit yang mengintai kaum perempuan. Tingginya kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di Indonesia karena dipicu beberapa hal. Di antaranya, pendidikan dan pengetahuan, tingkat ekonomi, usia, sikap dan perilaku serta faktor sosial. 

BACA JUGA:Pasangan Calon Walkot dan Wawalkot Tegal Faruq-Ashim Resmi Dideklarasikan

Ibu yang terinfeksi HIV tidak hanya akan berdampak terhadap dirinya sendiri, tapi juga terhadap anak yang dilahirkan. Penularan HIV melalui jalur ibu ke anak sebesar 20-45 persen dari seluruh penularan HIV.

Dampaknya, 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan tertular. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV positif. Pendidikan dan pengetahuan tentang HIV/AIDS sangatlah penting bagi ibu rumah tangga.

"Sehingga mereka mampu melakukan pencegahan penyakit seksual, utamanya HIV/AIDS," katanya.

BACA JUGA:Cegah Perundungan dan Tertib Berlalulintas di Kabupaten Tegal

Faktor sosial yang utama adalah gender. Ada anggapan bahwa pria menjadi pihak yang kuat dan wanita menjadi pihak yang tertindas dalam hubungan suami istri. Ketika istri terinfeksi HIV, pihak istri yang cenderung disalahkan. Padahal, tidak jarang penularan HIV/AIDS berasal dari suami. Pria cenderung tidak terbuka terhadap permasalahan seksual kepada istrinya, baik yang aman maupun berisiko.

Dalam kehidupan berumah tangga, memang perlu adanya keterbukaan. Termasuk hubungan suami istri. Sehingga akan mudah untuk menghindari perilaku berisiko. Faktor sosial lain, yaitu penggunaan kondom. Seringkali muncul pandangan buruk mengenai pemakaian kondom. Individu bisa menjadi malu untuk membicarakan hal tersebut. Penggunaan kondom juga masih sering diasumsikan hanya digunakan oleh pekerja seks, padahal penggunaan kondom bagi Ibu rumah tangga itu penting untuk memprotek ibu dari bahaya penularan HIV/AIDS.

BACA JUGA:Vicky Prasetyo Tebar Pesona, Silaturahmi dan Belajar Tentang Kabupaten Pemalang, Ada Apa?

"Prinsipnya, pencegahan dapat dimulai dari diri kita sendiri. Dari rumah kita dan keluarga kita," ujarnya.

Nana mengungkapkan, selain HIV/AIDS, penyakit yang sering mengincar kaum perempuan yaitu kanker serviks.

Diharapkan, Ibu-ibu dapat mendeteksi dini kanker serviks. Sehingga dapat meningkatkan angka kesembuhan dan dapat menekan angka kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: