SEMARANG, jateng.disway.id - Sebanyak 300 wisatawan mancanegara dari kapal pesiar Viking Orion mengunjungi Kampung Kampung Djadoel yang dulu disebut Batik Semarang, di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Dalam kunjungannya, turis mancanegara ini diberikan kesempatan membuat batik cap dan mencanting batik tulis.
Wisatawan mancanegara ini diberikan waktu satu hari untuk bisa berkeliling di Kota Semarang, seperti Kampung Kampung Djadoel, Kota Lama dan Susteran Ordo Santo Fransiskus (OSF) Gedangan.
Salah satu wisatawan asal Amerika Serikat, Karen mengatakan, sebelumnya sudah banyak mendengar tentang batik Indonesia, dan baru kali ini melihat dan mencoba langsung. Ia juga sangat kagung dengan Batik Semarangan yang banyak gambar bangunan.
"Sudah mendengar tentang batik sebelumnya, dan baru kali ini melihat langsung proses pembuatan. Batik ini sangat unik, yang dibuat dari malam panas," ungkapya usai mencoba mencanting batik. Minggu 10 November 2024.
BACA JUGA: Dongkrak Kunjungan Wisatawan, Bangun Rumah Adat Limas
BACA JUGA: Disporapar Kabupaten Tegal Dongkrak Kunjungan Wisatawan di 2 Obyek Wisata
"Ini benar-benar dijadikan seni yang indah. Saya harap ini lebih populer dan semakin banyak orang yang melihatnya dan memahami maknanya," tambahnya.
Karen bersama suaminya Scott mengaku aman dan menikmati perjalanan di Kota Semarang ini.
"Semarang cantik sekali, menarik, semua orang tersenyum. Semua orang baik dan saya sangat menyukainya karena merasa aman, dan itu sangat penting," ujar Wisatawan asal Amerika Serikat ini.
Dari patauan Disway Jateng, sebanyak 6 bus yang membawa para wisatawan mancanegeara turun dari bus di Kawasan Kota Lama. Mereka menuju Kampung Djadoel untuk melihat proses pembuatan batik.
BACA JUGA: 8 Fakta Menarik Candi Borobudur yang Belum Diketahui Banyak Wisatawan
BACA JUGA: Delapan Kelezatan Kuliner Tegal yang Memikat Wisatawan
Mereka berjalan menyusuri gang sempit yang disambut ramah oleh warga sekitar. Beberapa kali mereka mengabadikan moment kebesamaan dengan warga setempat dan proses pembuatan batik.
Tidak hanya menyaksikan proses pembuatan batik, mereka juga membeli beberapa busana batik sebagai buah tangan. Bahkan beberapa turis tak segan mempraktikkan langsung pembuatan batik, tentunya dipandu oleh warga sekitar saat membuat batik.