Pemkot Semarang Lakukan Perbaikan 44 Bak Truk Sampah yang Rusak

Pemkot Semarang Lakukan Perbaikan 44 Bak Truk Sampah yang Rusak

Pekerja memperbaiki bak sampah yang mengalami kerusakan.--istimewa-Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id- Pemkot SEMARANG fokus mengatasi permasalahan sampah di Kota SEMARANG, baik secara pengelolaan dan armada pengangkut.

Saat ini yang menjadi sorotan di media sosial dan masyarakat terkait bak truk sampah yang mengalami rusak parah, hingga membuat sampah yang diangkut beterbangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti, mengkonfirmasi truk yang terekam dalam sebuah konten video Instagram tersebut memang milik Pemkot Semarang.

"Benar (milik Pemkot Semarang). Kontainer langsung kami tarik dan masukkan ke bengkel untuk memperbaiki plat dinding yang bolong. Kami akan mengganti pelatnya," ucap Arwita, Kamis 10 April 2025.

BACA JUGA:Mesin Pompa Konslet karena Sampah, Agustina: Banjir Tidak Bisa Dihilangkan, karena Ini Fenomena Alam

BACA JUGA:Pasokan di TPA Menurun, Agustina: Kalau Menemukan Tumpukan Sampah, Foto dan Kirim ke Medsos Kami

Arwita menjelaskan bahwa perbaikan truk yang rusak menjadi langkah terbaik saat ini untuk menjaga agar layanan pengangkutan sampah tetap berjalan. Menurutnya, memperbaiki kontainer memakan waktu lebih cepat dengan perkiraan satu pekan dibandingkan menunggu pengadaan truk baru yang memerlukan waktu sekitar dua bulan.

"Pengadaannya bulan Juni mendatang. Karena prosesnya tidak bisa cepat, makanya kami perbaiki terlebih dahulu," katanya.

Mengenai jumlah armada, Arwita menyebutkan DLH Kota Semarang memiliki 421 truk pengangkut sampah. Sebanyak 170 unit mengalami kerusakan baik ringan, sedang, hingga berat. 

"Kontainer yang rusak berat rata-rata telah berusia lebih dari lima tahun. Kami merencanakan peremajaan sebanyak 44 unit sebesar Rp2,5 miliar melalui APBD 2025," terangnya.

Selain mengandalkan dana APBD, DLH Kota Semarang juga berupaya menggalang dukungan dari pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Namun, sejauh ini bantuan dari perusahaan berupa tempat pilah sampah dan gerobak, belum ada yang memberikan dalam bentuk truk sampah baru. Hal tersebut disebabkan biaya untuk satu kontainer terbilang besar, mencapai sekitar Rp60 juta.

"Kami tentu berharap perusahaan bisa tergerak untuk berpartisipasi membangun Kota Semarang. Di samping itu, kami berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, termasuk berusaha secepat mungkin mengembalikan seluruh truk ke kondisi normal agar gangguan layanan bisa segera diatasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: