Puluhan Gunungan Hasil Bumi Diberikan Monyet Penunggu Goa Kreo pada Tradisi Sesaji Rewanda Gunungpati

Sejumlah gunungan diarak pada kirab sesaji rewanda di Kampung Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Sabtu, 12 April 2025.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Puluhan gunungan hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan diarak pada Kirab Budaya Sesaji Rewanda yang nanti akan direbutkan para monyet penunggu Goa Kreo di Kampung Talunkacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota SEMARANG.
Selain gunungan hasil bumi, pada arak-arak tersebut juga terdapat gunungang nasi yang dibungkus daun jati atau sego ketek untuk diperebutkan para warga.
Tidak hanya itu, replika kayu jati yang menjadi cerita kisah Sunan Kalijaga dan Gong juga ikut diarak.
Tradisi ini rutin digelar setahun sekali setiap satu tahun sekali pada setelah lebaran sebagai simbol penghormatan manusia kepada alam.
BACA JUGA:Untuk Mengenang Sejarah Goa Kreo, Pemkot Semarang Kembali Gelar Sesaji Rewanda
BACA JUGA:Mitos Penari Nyadran Kali, Terjadi Kesurupan Jika Tidak Dibawakan Warga Asli Kandri Kota Semarang
Dari pantauan diswayjateng.id kirab dimulai dari dari perkampungan yang berjarak kurang lebih 300 meter menuju halaman parkir Goa Kreo. Setelah sampau di lokasi sesaji, gunungan buah ditempatkan pada pelataran komplek goa kreo.
Dalam sekejap, para kera yang tinggal di Gua Kreo tersebut saling berebut jamuan yang diberikan oleh masyarakat. Sesaji Rewanda ini seperti hajatan atau pestanya para kera.
Wali Kota Semarang, Agustina yang turut hadir pada acara tersebut menyebut tradisi Sesaji Rewanda sebagai simbol penghormatan dari manusia kepada alam. Sebab dalam membangun sebuah perabadan, manusia tidak bisa melakukannya sendirian.
"Manusia bersama tumbuh-tumbuhan, hewan, laut, air, udara, dan semua ciptaan Tuhan ikut berperan dalam membangun peradaban. Bagi masyarakat Kandri, Sesaji Rewanda ini adalah budaya dan identitas diri," ujar Agustina Wilujeng Pramestuti, Sabtu, 12 April 2025.
Lantaran menemui kesulitan, Sunan Kalijaga lantas bertafakur untuk meminta petunjuk kepada Tuhan. Rombongan kera kemudian berdatangan untuk menolong Sunan Kalijaga. Masyarakat kemudian diminta untuk merawat kelestarian tempat termasuk para kera.
"Kisah leluhur yang dituturkan dari generasi ke generasi dan kita semua menjadi bagian dari kisah. Bagi Pemerintah Kota Semarang Sesaji Rewanda adalah warisan yang perlu dirawat," terangnya.
Dihadapan ribuan masyarakat yang memadati area Gua Kreo, Agustina juga berjanji akan memperbaiki sejumlah fasilitas umum untuk meningkatkan kunjungan wisata. Salah satunya fokus terhadap peningkatan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: