Perubahan besar yang terjadi di Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal juga salah satu penyebab terjadinya bencana banjir di Kota Semarang. Maka perlu adanya kerjasama antar daerah.
"Perubahan besar-besaran di Kabupaten Semarang, alih fungsi lahan di Kabupaten Kendal sangat besar. Jadi perlu kerja sama antar daerah, jangan sampai kemudian persoalan babat hutan di daerah atas akan menyebabkan kualitas lingkungan kita semakin menurun," jelasnya.
Ia menambahkan perbaikan lingkungan menjadi penting, bukan penambahan kapasitas. Karena kualitas lingkungan yang semakin menurun, akan menurun juga kualitas air. "Kualitas air kita sudah cukup parah, kita kembalikan sehingga dengan kerja sama antar daerah kita harus utamakan," jelasnya.
Sementara Joko Santoso optimis dengan bantuan dana dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1,1 Triliun untuk pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) sehingga sanitasi dasar akan lebih baik dikonsumsi termasuk air, saluran, pembuangan dan sampah itu sendiri.
"Kalau sanitasi dasar ini menjadi baik, Insyaallah warga kota Semarang juga akan menjadi sehat," tutupnya.