Yoyok-Joss akan Bangun EWS untuk Mendeteksi Dini Bencana Banjir di Kota Semarang

Sabtu 02-11-2024,14:43 WIB
Reporter : Wahyu Sulistiyawan
Editor : Wawan Setiawan

SEMARANG, jateng.disway.id - Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Semarang nomor urut 02, Yoyok Sukawi dan Joko Santoso akan membangun Rarly Warning System (EWS) untuk mendeteksi sejak dini akan bencana banjir dan rob. Bencana yang sering terjadi di Kota Semarang sendiri yakni banjir, rob dan longsor.

Menurut Joko Santoso, dalam penanganan bencana banjir akan berbeda, karena banjir itu sendiri dibagi menjadi dua hal, yakni banjir kiriman dari hulu dan banjir karena curah hujan yang sangat tinggi.

"Semua penanganannya akan berbeda, termasuk longsor. Maka dari itu, Yoyok-Joss Bocahe Dewe punya progam Semarang Bangun dan Semarang Ijo Royo-royo," ujarnya saat Debat Publik Terbuka pertama di Hotel MG Setos, Kota Semarang, Jumat 1 November 2024.

Menurutnya dengna dibuatnya EWS warga Kota Semarang akan siap untuk menghadapi bencana banjir, karena alat tersebut dapat mendeteksi terjadinya bencana banjir sejak dini. 

BACA JUGA: Kurangi Emisi, Agustin-Iswar Akan Perluas Tranportasi Publik dan Dorong Kendaraan EV Saat Debat Publik

BACA JUGA: Perkuat Daya Saing, Yoyok-Joss Gunakan Progam Semarang Pinter Lan Sehat saat Debat Publik

Ia menambahkan, untuk menanggulangi bencana terutama banjir dan rob, ada yang namanya sistem polder, bendungan dan embung.

"Dengan sistem Polder ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu drainase yang baik, bendungan yang baik yang dan embung yang baik yang terakhir adalah pompanya juga haru bisa berfungsi dengan baik," tambahnya.

"Alhamdulillah saya sudah setiap hari mengalami banjir, karena rumah saya adalah Semarang Utara. Jadi kami sangat peduli dengan bencana banjir dan rob ini," katanya.

Pada kesempatan ini, Joko Santoso mendapatkan pertanyaan terkait progam Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang pemberdayaan masyarakat dengan dikeluarkannya progam Kelurahan Siaga Bencana (KSB) dan Kelurahan Tangguh Bencana (Katana). Program strategis ini untuk meningkatkan kapasitas masyarakat mulai dari level komunitas dan kelurahan untuk menghadapi bencana khususnya bencana alam.

BACA JUGA: Debat Publik Terbuka Pilwakot Semarang, Begini Visi dan Misinya Paslon

BACA JUGA: Perang Yel-yel Warnai Debat Perdana Calon Walikota Semarang 2024

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Semarang diketahui saat ini memiliki setidaknya 64 KSB dan 33 Katana.

Dari pertanyaan tersebut, Iswar Aminuddin menjelaskan, untuk mengatasi masalah bencana yang harus diatasi terlebih dahulu adalah Hulu ke Hilir.

"Jujur, saat ini Kota Semarang baru bekerja didaerah Hilir saja dan belum bekerja di daerah Hulu," jelasnya.

Kategori :