Kurangi Emisi, Agustin-Iswar Akan Perluas Tranportasi Publik dan Dorong Kendaraan EV Saat Debat Publik
Calon Walikota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengambil pibol saat Debat Publik Terbuka pertama di Hotel MG Setos, Kota Semarang, Jumat. 1November 2024.--Youtube KPU Kota Semarang
SEMARANG, jateng.disway.id - Berdasarkan aplikasi perencanaan pemantauan aksi rendah karbon nasional yang dikembangkan oleh Bappenas, capaian Kota Semarang dalam penurunan emisi terus meningkat hingga 2023.
Keberhasilan yang dicapai dari Wali Kota sebelumnya ini akan kembali diteruskan oleh Calon Wali Kota Semarang nomor urut 01, Agustina Wilujeng Pramestuti.
Pada tahun 2023, potensi penurunan Gas Rumah Kaca mencapai 86 ribu ton CO2EQ dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang. Hal tersebut akan dilanjutkan dengan upaya untuk penurunan emisi melalui perluasan layanan transportasi publik, penggunaan kendaraan Electric Vehicle (EV) dan transisi energi di ruang-ruang pemerintah.
"Kami akan menggerakan penggunaan kendaraan EV atau motor listrik untuk penurunan emisi. Untuk itu pemerintah Kota Semarang, akan membangun tempat-tempat untuk bisa ngecas mobil atau motornya," katanya pada Debat Publik Terbuka Pertama Pemilihan Wali Kota Semarang di Hotel MG Setos, Kota Semarang, Jumat, 1 November 2024.
Selain itu, dengan ketersediaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan melakukan transisi energi dengan menggunakan tenaga surya. "Misalnya di beberapa ruang-ruang di Kota Semarang akan kita gunakan tenaga surya," tambahnya.
BACA JUGA: Debat Publik Terbuka Pilwakot Semarang, Begini Visi dan Misinya Paslon
BACA JUGA: Perang Yel-yel Warnai Debat Perdana Calon Walikota Semarang 2024
Bimbingan dan pelatihan untuk para investor muda juga akan diberi untuk mengekspresikan dan mengembangkan energi alternatif, terbarukan.
"Para investor muda ini dibimbing dan dilatih dibidang sains untuk melakukan lomba bagaimana mencari energi alternatif dan mengembangkan energi terbarukan yang sudah pernah ditemukan oleh para ilmuwan, dengan berbagai macam bahan yang ada di Kota Semarang," katanya.
Pernyataan Agustina tersebut ditanggapi oleh Calon Wali Kota Semarang nomor urut 02, Yoyok Sukawi. Ia menilai, dengan ditambahnya tansportasi publik justru akan menambah emisi.
"Kalau mau mengurangi emisi jangan malah transportasi publiknya yang ditambah, sekarang cumi-cumi kalau ditambah makin pekat asap di Kota Semarang," kata Yoyok.
BACA JUGA: Mantan Sekda Kabupaten Pemalang Soroti Debat Publik
Ia beranggapan, sebelum dilakukan penambahan transportasi publik, harus dilakukan peremajaan terlebih dahulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: