SLAWI, jateng.disway.id - Sempat mencuatnya pemberitaan soal proyek pemasangan tiang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di ruas Jalan Munjungagung, Kecamatan Kramat menuju Desa Bogares, Kecamatan Pangkah disikapi serius Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal.
Mengingat, proyek tersebut bukan merupakan proyek Dinas Perhubungan, melainkan proyek pengganti jaringan yang dilakukan oleh PLN.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Muhammad Budi Eko Setyawan melalui Kasi Sarpras dan PJU Muhajir menyatakan bahwa untuk lampu PJU yang sempat dipasang terakhir kali oleh Dinas Perhubungan telah selesai secara menyeluruh di tahun 2019 silam.
Pemasangan lampu PJU di ruas jalan tersebut telah diselesaikan secara menyeluruh dan tidak ada yang menyeruak masuk ke badan jalan sejak tahun 2019 silam. “Sampai sekarang kondisinya masih aman karena tertata di bahu jalan," ujarnya.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Tegal Sentil Proyek PJU di Munjungagung-Bogares
BACA JUGA:Ditabrak Tronton, Tiang Lampu PJU di Kabupaten Tegal Ambruk
Sementara proyek pekerjaan yang dilakukan PLN di lokasi tersebut adalah penarikan kabel instalasi dari Tarub untuk suplai wilayah Jatinegara dan Balapulang. Proyek yang saat ini berjalan di lokasi ruas Jalan Munjuagung adalah ranah PLN dan Dinas PUPR dan bukan ranah Dinas Perhubungan. “Sekali lagi itu bukan proyek pemasangan LPJU," cetusnya.
Di sisi lain, untuk tahun ini pengerjaan pemasangan lampu PJU terdapat 63 paket pengerjaan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Tegal. Usulan pendirian lampu PJU untuk realisasi tahun 2025 diajukan sembilan kecamatan.
Total ada 30 desa di kecamatan tersebut meminta pendirian lampu PJU di ruas jalan kabupaten yang melintasi wilayah desanya.
Sembilan kecamatan yang mengusulkan pendirian lampu PJU, diantaranya Bumijawa, Bojong, Balapulangm Margasari, Dukuhturi, Warureja, Pangkah, Dukuhwaru dan Tarub. Hingga saati ini, total sudah ada13.000 titik lampu PJU yang beridiri di wilayah Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:Pj Bupati Tegal Heran dengan Pencurian MCB Lampu PJU
BACA JUGA:Banyak Lampu PJU yang Mati dan Diabaikan, DPRD Kabupaten Tegal Kecewa
Dari jumlah tersebut, tercatat ada sekitar 7.000 titik dalam keadaan rusak. Tidak adanya dukungan anggaran pemeliharaan, membuat pihaknya melakukan kanibalisasi dengan komponen lainnya yang masih bisa digunakan.