DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Kopi khas lereng Gunung Slamet hingga kini banyak peminat dan permintaan akan kopi tersebut meningkat. Proses pengolahan kopi dengan memilih dan memisahkan biji kopi sesuai kualitasnya dilakukan petani hampir setiap hari.
Menurut Hasan, petani kopi di Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, salah satu proses produksi kopi yaitu sortir. Sortir ini sangat penting dalam menentukan kualitas kopi, yang kemudian dipisah sesuai kualitasnya masing masing. Serta dilakukan sebelum kopi diolah agar rasa dan aromanya khas.
BACA JUGA:PPP Mulai Petakan Potensi Suara 19 Kecamatan di Kabupaten Semarang
"Kopi ini kan ada berbagai macam rasa dan varian, tentu biji kopi harus dipilih dahulu dengan teliti," katanya.
Pada proses sortir biji kopi, dilakukan petani dan biasanya dibantu oleh orang lain, seperti para siswa saat sedang kegiatan lapangan, atau para ibu ibu di waktu luang. Sortir dilakukan saat pagi, siang dan sore hari, dalam keadaan terang agar biji kopi terlihat jelas.
"Sortir ini lama karena harus memilih, jadi harus teliti dan telaten agar hasilnya maksimal," tambah Hasan.
BACA JUGA:Seluruh Karyawan Puskesmas Bumijawa Kabupaten Tegal Diskrining Kesehatan Jiwanya
Waris, petani kopi lainnya menuturkan, sortir biji kopi memang butuh waktu, apalagi jumlah biji kopi itu banyak dan harus bisa penuhi permintaan pelanggan. Baik kopi arabika maupun robusta, semuanya harus di sortir, sehingga pengolahan kopi bisa dengan mudah dilakukan sesuai kualitas dan rasanya.
"Sortir hingga kini masih dilakukan manual, jadi butuh waktu, tenaga dan ketelitian" ungkapnya.