DISWAYJATENG, SLAWI - Ratusan warga menggeruduk SMK Negeri 1 Warureja, Kabupaten Tegal. Mereka datang ke sekolah kejuruan itu karena kecewa dengan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Warga menduga, ada kecurangan pada sistem tersebut. Karena warga yang berdomisili di Desa Sigentong dan Desa Sidamulya Kecamatan Warureja banyak anaknya yang tidak diterima di sekolah tersebut.
Padahal, lokasi SMK Negeri 1 Warureja ini berada di Desa Sigentong. Termasuk dengan Desa Sidamulya juga dekat.
Kepala Desa Sigentong Bebas Raharjo yang ikut mendampingi warganya mengaku sangat kecewa dengan SMK Negeri 1 Warureja yang tidak memprioritaskan anak-anak di lingkungan sekitar.
BACA JUGA:Gelapkan Uang Pajak, 2 Perangkat Desa Panjunan Kabupaten Pemalang Ditangani APH
Padahal, masyarakat dan Pemerintah Desa Sigentong memiliki andil yang besar saat berdirinya sekolah tersebut. Mulai dari penyediaan lahan hingga akses jalan menuju ke sekolah tersebut. Tapi sayangnya, pihak sekolah mengabaikan hal itu.
Dirinya tak menampik, sistem zonasi pada PPDB memang kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Namun, alangkah baiknya jika zonasi dan domisili terdekat diprioritaskan untuk warganya.
"Warga kami yang mau melanjutkan di SMKN 1 Warureja totalnya 44 anak. Tapi yang diterima cuma 14 anak saja. Sedangkan 30 anak, tidak diterima. Padahal domisili mereka sangat dekat dengan sekolah. Kan aneh," kata Bebas Raharjo.
BACA JUGA:Puskesmas Tegal Timur Adakan Pelatihan Pengolahan Pemberian Makanan Tambahan
Dia mengatakan itu dihadapan Plt Kepala SMK Negeri 1 Warureja Dihan Harso, didampingi Perwakilan dari Cabang Dinas, Camat Warureja, Komandan Koramil Warureja dan Kapolsek Warureja.
Audiensi soal PPDB ini dipusatkan di Aula SMK Negeri 1 Warureja. Ratusan warga yang menggeruduk sekolah tersebut mendapat pengawalan dari anggota TNI dan Polri.
BACA JUGA:Gandeng Lapas, PKBM Sakila Kerti Siap Latih dan Didik Warga Binaan Pemasyarakatan
Menurut Bebas Raharjo, jika warganya tidak diterima di sekolah tersebut, terpaksa pihaknya akan menutup akses jalan menuju SMK Negeri 1 Warureja. Langkah ini bukan karena dirinya arogan, tapi hanya minta kebijakan dari pihak sekolah agar memprioritaskan warga Desa Sigentong.
"Kami bukannya arogan, tapi ini memang keinginan warga," cetusnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Desa Sidamulya Aliyudin. Dia mengaku sangat menyayangkan pihak sekolah yang tidak memprioritaskan warga Desa Sidamulya dan Sigentong.