DISWAYJATENG, PEMALANG - Ratusan warga masa pendukung dan simpatisan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendatangi Kantor Kecamatan Pemalang. Kehadiran mereka untuk pengawalan proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu tahun 2024 di tingkat kecamatan.
Sekaligus untuk melakukan acara Ruwahan agar perolehan suara PKB tidak ada yang hilan Ditandai dengan makan nasi ambeng bersama-sama di halaman kantor Kecamatan.
Ratusan warga masa pendukung dan simpatisan PKB yang dikomandani dua orang Calon DPRD Kabupaten Pemalang dari PKB. Yakni Heru Kundhimiarso dan Ustad Subandi Syuhada, awalnya datang di kantor Kecamatan Pemalang. Mereka dengan menggunakan mobil pikap dan sejumlah kendaraan lainnya.
BACA JUGA:Kegiatan Lapangan Wisata, Bentuk Siswa di Kabupaten Pemalang Berkarakter dan Disiplin
Sesampainya di Kantor Kecamatan Pemalang sebagai tempat rekapitulasi penghitungan suara. Mereka duduk-duduk sambil melakukan pengawalan proses rekapitulasi. Setelah itu, melakukan ruwatan dengan menggelar nasi ambeng untuk berdoa dan makan bersama.
Calon Anggota DPRD Kabupaten Pemalang dari PKB Heru Kundhimiarso mengatakan, maksud kedatangannya di kantor kecamatan. Untuk melakukan pengawalan proses rekapitulasi penghitungan suara Pemilu. Karena telah terjadi pengelembungan suara salah satu partai di Sirekap
dari 3.000 menjadi 7.000.
Sehingga patut dicurigai, meskipun itu terjadi di Sirekap. Namun demikian sebagai antisipasi, secara bersama-sama. Untuk melakukan pengawalan proses rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan.
BACA JUGA:Tanamkan Jiwa Usaha Mandiri kepada Santri di Pondok Pesantren
"Makanya kita hadir bersama-sama disini untuk melakukan cek. Agar pengelembungan suara benar-benar tidak terjadi,"ujarnya.
Calon Anggota DPRD dari PKB lainnya Subandi Syuhada menambahkan, banyaknya warga yang datang di sini. Pendukung dan simpatisan PKB dari Kelurahan Sugihwaras, selain untuk acara Ruwahan. Juga untuk melakukan pengawalan proses rekapitulasi penghitungan suara.
Disebutkan, penggelembungan suara di salah satu partai itu, karena Sirekap mengalami eror. Meskipun tidak menjadi acuan, namun menimbulkan kecurigaan yang luar biasa.
BACA JUGA:Bantuan di Desa Banjardawa Kabupaten Pemalang Diberikan sesuai dengan DTKS
Karena secara teknis, Sirekap mengalami eror yang menyebabkan terjadi penggelembungan suara. Sehingga proses rekapitulasi penghitungan suara harus dikawal.
"Kani meminta Sirekap untuk ditackdown agar tidak menjadi polemik di masyarakat,"tegasnya.