DISWAY JATENG - Di masa kehamilan umumnya ibu mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Hal ini dipicu karena asupan nutrisi bertambah.
Pasca melahirkan, biasanya para ibu berencana untuk diet. Namun, diet untuk ibu hamil perlu di perhatikan, agar nutrisi ASI untuk bayi terjaga.
Kalori menyusui mengurangi 200-500 perhari. Jadi, tanpa program diet khusus, ibu menyusui membakar ekstra kalori setiap hari.
Namun, kalori yang terbakar terkadang tidak membuat berat badan cepat turun. Maka ada beberapa cara diet yang dapat ibu menyusui lakukan.
BACA JUGA:Berikut ini yang Perlu Diperhatikan Saat Anda Diet Tanpa Makan Gorengan
1. Olahraga
Untuk memaksimalkan penurunan berat badan ibu menyusui perlu melakukan olahraga. Selain itu, dengan olahraga akan memperkencang otot-otot yang menjadi kendur pasca melahirkan.
Olahraga dapat diawali dengan gerakan ringan, sehingga tidak terlalu berat dan melelahkan. Olahraga ringan seperti, jalan santai dengan menggendong bayi atau mendorong kereta bayi.
Olahraga dapat dilakukan selama 30 menit perhari atau 150 menit dalam seminggu.
Ibu menyusui juga dapat melakukan alternatif seperti, mengepel, menyapu dan mencuci. Kegitan ini embutuhkan tenaga yang dapat mengurangi kalori dalam tubuh.
2. Sering Menyusui Bayi
Cara ini paling aman dan mudah untuk menurunkan berat badan bagi ibu menyusui. Dengan cara ini, berat badan turun 0.6–0.8 kg setiap bulan tanpa program diet.
Menyusui dengan waktu lebih 6 bulan dan sering membuat berat badan turun lebih banyak. Dapat dikatakan, menyusui secara rutin selama 6 bulan dapat membuat badan turun dengan optimal.
Perlu diperhatikan pula konsumsi makanan ibu menyusui, agar ASI berkulitas bagus. Jika sembarangan konsumsi makanan, maka asi yang dihasilkan tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi.
3. Mengatur Asupan Makan
Asupan makanan cukup dengan 2000 perhari bagi ibu menyusui. Atur pola makan dengan makanan sehat kaya akan gizi.
Sehingga asi yang diberikan kepada bayi pun memiliki nutrisi yang cukup. Asupan makanan akan berpengaruh pada produksi ASI.
Hindari makanan yang mengandung tinggi gula dan kabohidrat. Hal ini agar ibu menyusi tidak mudah lapar. Pilih makan tinggi protein dan serat sehingga dapat mengontrol rasa lapar dengan baik.
Asupan makan ini perlu dijaga dengan baik. Lakukan diet sesuai aturannya, jangan lakukan diet ketat yang dapat merugikan kondisi bayi.
Prioritaskan pertumbuhan dan perkembangan bayi meskipun tengah melakukan program diet.
4. Hindari Diet Ketat
Diet ketat dengan mengurangi nutrsi secara drastis akan mengurangi produksi ASI.
Diet aman untuk ibu menyusui dapat dilakuakn dengan menurunkan berat badan secara bertahap.
Baiknya turunkan berat badan sekitar 0,5 – 1 kg per minggu. Selain itu perhatikan pula gizi yang harus dipenuhi untuk bayi.
Gizi yang diperlukan seperti, kalsium, zat besi, protein asam folat omega-3 dan vitamin C.
5. Manajemen Stres
Ketika memiliki bayi, biasanya akan banyak hal baru yang harus dilalukan. Selain itu perubahan bentuk badan setelah melahirkan juga membuat tidak percaya diri.
Hal seperti ini akan membuat ibu mengalami stres. Sedangkan, stres dapat memicu untuk makan lebih banyak yang berdampak pada kenaikan berat badan.
Itulah diet aman yang dapat dilakukan pada ibu menyusui. Baiknya program diet dilakukan setelah banyi berumur 2 bulan.
Dua bulan pertama bayi sangat penting, karena nutrisi hanya bersumber dari asi. Bayi berumur di atas 2 bulan pemberian asi akan lebih stabil, memudahkan untuk memulai diet. (*)