7 Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan

tradisi jawa tengah--
diswayjateng.id – Terdapat banyak tradisi jawa tengah yang masih dijaga kelestariannya hingga saat ini, apa sajakah itu?
Tradisi jawa tengah ini tidak hanya menjadi identitas masyarakat Jawa Tengah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Salah satu contoh tradisi jawa tengah yang masih dijaga kelestariannya yakni upacara ruwatan, pasalnya banyak masyarakat jawa yang masih melakukan tradisi tersebut.
Supaya lebih lengkap lagi, dibawah ini akan kami beritahu berbagai tradisi jawa tengah yang masih dilestarikan masyarakat.
BACA JUGA:Cara Melestarikan Kesenian Tradisional Jawa Tengah yang Hampir Punah
Beberapa Tradisi Jawa Tengah yang Masih Dilestarikan :
- Upacara Ruwatan: Upacara ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala sial atau nasib buruk yang dipercaya melekat pada seseorang. Ruwatan biasanya dilakukan pada saat-saat tertentu dalam kehidupan seseorang, seperti saat mengalami sakit-sakitan atau mengalami kesulitan dalam hidup.
- Upacara Tingkeban: Upacara ini dilakukan saat seorang wanita hamil berusia tujuh bulan. Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan kepada ibu hamil dan janin dari gangguan makhluk halus.
- Upacara Tedak Siten: Upacara ini merupakan perayaan pertama kali bayi menginjak tanah. Melalui upacara ini, diharapkan bayi tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan beruntung.
- Grebeg: Upacara grebeg merupakan tradisi yang dilakukan di keraton-keraton Jawa, seperti Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Upacara ini biasanya dilakukan untuk memperingati peristiwa penting dalam kalender Jawa, seperti hari raya Idul Fitri atau Maulud Nabi Muhammad SAW.
- Syawalan: Setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, umat Islam di Jawa Tengah merayakan Syawalan dengan mengunjungi makam leluhur dan kerabat.
- Sadranan: Tradisi ini dilakukan pada bulan Ruwah (bulan sebelum Ramadhan) dengan mengunjungi makam leluhur. Tujuannya adalah untuk membersihkan makam dan mendoakan arwah leluhur.
- Padusan: Tradisi mandi di sungai atau sumber air yang dianggap keramat pada malam satu Suro. Dipercaya dapat membersihkan diri dari segala kotoran baik fisik maupun spiritual.
Makna dan Tujuan Tradisi Jawa Tengah
Terdapat banyak makna dan tujuan yang beragam, antara lain:
Religius: Banyak tradisi Jawa Tengah yang memiliki kaitan erat dengan agama, baik Islam, Hindu, maupun kepercayaan lokal.
Sosial: Tradisi berfungsi sebagai perekat sosial, mempererat hubungan antar anggota masyarakat.
Budaya: Tradisi merupakan wujud nyata dari kekayaan budaya Jawa Tengah.
Kosmologi: Beberapa tradisi berkaitan dengan pandangan masyarakat Jawa terhadap alam semesta dan hubungan manusia dengan alam.
Tantangan dalam Melestarikan Tradisi Jawa Tengah
Meskipun banyak upaya dilakukan untuk melestarikannya, namun dalam melestarikannya juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti:
Modernisasi: Perkembangan zaman dan pengaruh budaya asing dapat menggeser minat masyarakat terhadap tradisi.
Urbanisasi: Urbanisasi menyebabkan banyak orang meninggalkan kampung halaman dan melupakan tradisi leluhur.
Kurangnya pemahaman: Tidak semua generasi muda memahami makna dan tujuan dari tradisi-tradisi tersebut.
Upaya Pelestarian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: