SLAWI, DISWAY JATENG - Sejumlah sungai besar di Pantura Kabupaten Tegal mengalami pendangkalan. Setiap musim hujan, air sungai selalu meluap. Warga mendesak agar sungai-sungai itu segera dinormalisasi.
BACA JUGA:Tempat Ibadah dan Sarana Pendidikan di Kabupaten Tegal Banyak yang Rusak
Usulan itu mencuat saat Anggota DPRD Kabupaten Tegal Rudi Indrayani menggelar Reses Masa Persidangan I, di wilayah Kecamatan Suradadi, baru-baru ini.
Rudi mengaku, tidak sedikit warga yang meminta agar sungai-sungai di Pantura segera dinormalisasi. Diantaranya, Sungai Cacaban, Sungai Cenang, Sungai Rambut dan Sungai Jimat.
Keempat sungai besar itu berada di wilayah Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja yang merupakan Daerah Pemilihan (Dapil) nya.
BACA JUGA:Puskesmas Kesamiran Tarub Butuh Perbaikan, Kalau Hujan Bocor
Sungai sudah mengalami sedimentasi yang cukup parah. Utamanya di muara sungai. Sehingga aliran sungai tidak mengalir lancar. Setiap musim hujan, air sungai selalu meluap dan menggenangi rumah-rumah penduduk.
"Di Pantura memang langganan banjir. Penyebabnya ya itu, sungainya dangkal," kata Rudi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Gerindra.
BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, Bupati Tegal dan Lintas Tokoh Agama Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
Dia mengaku mendapat desakan dari masyarakat agar sungai itu segera dinormalisasi. Dirinya tak memungkiri, bahwa sungai itu bukan kewenangan Pemkab Tegal. Akan tetapi, pemerintah daerah dapat mengusulkan anggaran ke provinsi untuk normalisasi sungai.
"Dinas kan bisa mengusulkan ke PSDA atau ke Pemprov langsung supaya ada perhatian untuk sungai-sungai yang dangkal," cetusnya.
Menurut Rudi, imbas dari pendangkalan sungai, tidak hanya banjir, tapi perahu nelayan juga kesulitan berlabuh. Utamanya para nelayan Suradadi yang kerap berlabuh di Sungai Cenang.
BACA JUGA:Tim Supervisi Operasi Mantap Brata Polda Jateng Datangi Polres Tegal
Diperoleh informasi dari para nelayan, muara Sungai Cenang mengalami sedimentasi yang cukup parah.
"Pendangkalannya parah sekali, perahu kalau mau masuk harus menunggu air pasang dulu. Mereka kesulitan. Kasihan para nelayan kalau tidak ada perhatian dari pemerintah," tutupnya. (ADV)