Jelang Pemilu 2024, Bupati Tegal dan Lintas Tokoh Agama Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa
Bupati Tegal Umi Azizah saat doa bersama dengan lintas tokoh agama, di Hotel Grand Dian Ballroom Syailendra, Slawi, Kabupaten Tegal, Selasa (28/11/2023).-Yeri Noveli-jateng.disway.id
SLAWI, DISWAY JATENG - Pelaksanaan Pemilu di Indonesia akan berlangsung pada Februari 2024 mendatang. Menjelang pesta demokrasi ini, Bupati Tegal bersama lintas tokoh agama melaksanakan doa bersama untuk keselamatan bangsa.
Doa bersama yang mengusung tema "Semoga Kerukunan dan Kedamaian Selalu Terjaga" ini dipusatkan di Hotel Grand Dian Ballroom Syailendra, Slawi, Kabupaten Tegal, Selasa 28 November 2023.
BACA JUGA:Puskesmas Kesamiran Tarub Butuh Perbaikan, Kalau Hujan Bocor
Hadir dalam acara tersebut, unsur Forkopimda, Kesbangpol Kabupaten Tegal, Ketua FKUB Kabupaten Tegal Badrodin, serta pemuka lintas agama Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu dan aliran kepercayaan.
Dalam sambutannya, Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, doa bersama ini merupakan wujud untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan.
BACA JUGA:Bawaslu Kabupaten Pemalang Lakukan 2.787 Pencegahan Pelanggaran Pemilu
Meminta welas asih-Nya agar dijauhkan dari segala marabahaya, dari berbagai persoalan kebangsaan di tengah dinamika dan gonjang-ganjing politik dalam negeri menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 yang tinggal hitungan 78 hari lagi.
"Meskipun kita berbeda keyakinan dan beda pilihan politik dalam pesta demokrasi pada Pemilu 2024 nanti, tapi kita harus berdoa bersama agar pelaksanaan Pemilu berjalan lancar," ucapnya.
BACA JUGA:Tempat Ibadah dan Sarana Pendidikan di Kabupaten Tegal Banyak yang Rusak
Selain itu, lanjut Umi, juga untuk menyatukan energi antar umat beragama serta berharap kepada Tuhan untuk keselamatan bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain dari penjajahan zionisme dan penindasan.
Umi berpesan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tegal untuk terus meningkatkan literasi digital. Termasuk juga menyebarkan pesan kedamaian dan menyampaikan kebenaran.
Sebab, konten manipulatif atau rekayasa informasi baik dalam bentuk teks, gambar maupun video, semakin meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu.
BACA JUGA:Pengadaan Barang dan Jasa Rawan Korupsi, Upaya Pencegahan Diminta Dioptimalkan
"Berikan edukasi kepada saudara-saudara kita agar terhindar dari perbuatan melangggar hukum ketika menyebarkan berita palsu atau berita hoaks," kata Umi Azizah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: