Kemenko PMK dan Muhammadiyah Tanam Sejuta Pohon

Jumat 27-10-2023,07:15 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG, SLAWI - Kondisi bumi ini sedang mengalami krisis lingkungan yang sangat serius. Diprediksi, krisis ini akan terus berlangsung jika tidak secepatnya diselamatkan.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, saat menghadiri acara Internalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Keadaban Digital, di Stikes Muhammadiyah, Jalan Raya Kalibakung-Guci, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Disdikbud Kota Tegal Tinjau Pelaksanaan ANBK

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Hadir pada kegiatan tersebut, Menko PMK RI Muhadjir Effendy, diwakili Ketua Koordinator Tim Kerja Revolusi Mental Muhammad Sofyan, Bupati Tegal Umi Azizah diwakili Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud, dan beberapa tamu undangan lainnya. 

BACA JUGA:Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang Rapat Kerja Bahas Raperda APBD 2024

Kegiatan kali ini juga turut dihadiri, PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tegal, Pimpinan Cabang Muhammadiyah, dan lainnya.

Menurut Abdul Mu'ti, kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama antara Kemenko PMK dengan PP Muhammadiyah yang sudah berlangsung sejak empat tahun lalu. 

BACA JUGA:Caleg Partai Golkar Diminta Berlomba Mencari Dukungan Suara

Diharapkan, program revolusi mental dan penanaman pohon ini tidak berhenti layaknya seremonial. Tapi harus berlanjut dan menjadi bagian dari gerakan pimpinan perserikatan, baik yang dilakukan Muhammadiyah, Aisyiah maupun amal-amal usaha Muhammadiyah. 

"Target kami menanam pohon sebanyak 10 juta batang pohon. Itu sesuai program dari pemerintah pusat," ujarnya.

BACA JUGA:Perbarindo Jawa Tengah Edukasi Siswa SMA/SMK Negeri dan Terima Mobil Edulite

Dia menyatakan, penanaman pohon ini merupakan tanggungjawab semua rakyat Indonesia. Hal itu karena kondisi bumi sudah rapuh. Kerusakan lingkungan sudah terjadi dimana-mana. Bahkan, ancaman global perubahan iklim sudah sangat terasa.

"Ini harus ada gerakan kultural dan gerakan berbasis masyarakat. Kita harus berpartisipasi menyelamatkan bumi dan alam semesta ini. Caranya, dengan gerakan menanam pohon," cetusnya.

BACA JUGA:Dua Anak di Desa Loning Kabupaten Pemalang Ikut Ceramah Bersama KH Anwar Zahid

Kategori :