DISWAYJATENG, SURAKARTA – Pemerintah Provinsi Provinsi Jawa Tengah menggelar acara Gerakan Pangan Murah (GPM) guna menekan angka inflasi.
Acara yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah, berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional, BUMN, BUMD dan gabungan kelompok tani ini dihelat di Kecamatan Pasar Kliwon dan PT Sritex.
Berdasarkan pantauan lapangan, nampak para warga sekitar dan buruh berbondong-bondong meramaikan perhelatan tersebut.
Saat meninjau GPM di Kecamatan Pasar Kliwon, Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Nana Sudjana membeberkan, sebanyak 3 ton beras yang dibawa Bulog dengan harga Rp10.200/ kg, ludes dalam waktu sekejap.
Demikian pula 1.5 ton beras, 0.5 ton gula pasir, dan 500 liter minyak goreng yang dibawa PT Pedaringan, dalam waktu kurang dari tiga jam sudah habis.
"Bulog yang menurunkan sampai 4 ton beras, Alhamdulillah tadi 3 ton sudah habis. Tapi masih banyak tadi ya, masyarakat masih antusias," tutur Nana.
Diakui Nana, ada sejumlah komoditi yang mengalami kenaikkan harga. Komoditi yang kenaikan harganya cukup terasa adalah beras dan gula pasir. Harga beras medium berada di kisaran Rp13.000/ kg dan beras premium hampir Rp15.000 per kg. Sedangkan gula pasir rata-rata Rp14.500/ kg.
Tak pelak, kenaikan harga dua komoditas itu menjadi pemicu inflasi.
Inflasi Jateng September 2023 berada di angka 0.41%. Angka inflasi ini lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0.03%. Dibandingkan dengan September tahun lalu, inflasi tahun ini mencapai 2,49 persen. Kondisi ini terjadi hampir merata di seluruh Indonesia.
"Ada kenaikan inflasi dan ini hampir merata di seluruh Indonesia. Kami kemudian melakukan kolaborasi bersama Bapanas, kemudian juga dari BUMN, dalam hal ini Bulog, kemudian dari BUMD dan sampai kepada pengusaha pangan khususnya, dan gapoktan, untuk kita melakukan gerakan pasar (pangan) murah ini," jelas Nan.
Ditambahkan dia, GPM tidak hanya digelar di Surakarta, namun juga serentak dilakukan di lima kabupaten lain, di wilayah Solo Raya; meliputi di Kabupaten Sukoharjo yang dipusatkan di PT Sritex, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah, dalam menjangkau harga pangan.
Harapan lainnya, kegiatan ini juga akan bisa mengintervensi harga pangan menjadi lebih stabil.