DISWAYJATENG, SLAWI - Ratusan warga Desa Kepandean Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal menggelar sedekah bumi selama dua hari, Sabtu (2/9) hingga Minggu (3/9).
Ruwatan bumi ini diawali pengajian bersama dengan menghadirkan KH Khozinatul Asror dari Tegal. Kemudian di hari berikutnya, menggelar arak-arakan gunungan hasil bumi dan diakhiri dengan pagelaran wayang golek.
Arak-arakan ini juga dimeriahkan dengan grup marching band Banser Kepandean, kuda lumping dan sejumlah warga yang membawa nasi tumpeng.
"Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun. Tujuannya untuk mencari keberkahan bagi warga Desa Kepandean, khususnya di blok kebun dingin," kata Tokoh Masyarakat Desa Kepandean, Adi Wiratmoko.
Adi menjelaskan, arak-arakan yang diikuti ratusan warga itu, menempuh jarak sekitar 3 kilometer. Saat sampai di lokasi kebun dingin, warga langsung berebut gunungan hasil bumi seperti sayuran, wortel, timun, terong dan lainnya.
"Warga sangat senang karena baru kali ini sedekah bumi digelar meriah," ujarnya.
Menurut Adi, anggaran ruwatan bumi itu murni berasal dari warga. Selain itu, para perantau yang berasal dari Desa Kepandean juga menyokong kegiatan tersebut hingga meriah.
"Semua ini berkat bantuan dari warga dan perantau. Mereka sangat guyub memeriahkan sedekah bumi ini," ujarnya.
Dia mengungkapkan, sedekah bumi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Dulu, sedekah bumi tidak seramai sekarang. Hanya dimeriahkan dengan wayang golek dan makan bersama.
"Tapi sekarang meriah. Ada pengajiannya, arak-arakan, nasi tumpeng, wayang golek dan pembagian doordprize," imbuhnya.