Dari Lapas ke Ternak Domba: Kisah Inspiratif Integrasi Mantan Narapidana di Wonomerto Farm Batang

Dari Lapas ke Ternak Domba: Kisah Inspiratif Integrasi Mantan Narapidana di Wonomerto Farm Batang

Kadivpas Kemenkumham Jateng, Kadiyono saat mengunjungi peternakan domba Wonomerto Farm yang dikelola mantan narapidana--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

BATANG, diswayjateng.id – Peternakan domba Wonomerto Farm di Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, jadi perhatian Kanwil Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah karena melibatkan mantan narapidana.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Kadiyono, bahkan mendatangi langsung Wonomerto Farm untuk melihat langsung pengelolaan oleh mantan narapidana.

Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap konsep yang diterapkan di Wonomerto Farm yang melibatkan mantan narapidana.

“Program ini sangat unik dan memberi harapan baru bagi mantan narapidana atau warga binaan. Ini bukti nyata bahwa mereka dapat bangkit dan berkontribusi untuk masyarakat,” ungkap Kadiyono saat berkunjung pada Kamis, 21 November 2024.  

BACA JUGA: KPU Sosialisasi pada Ratusan Warga Binaan Lapas Batang, 47 Tak Bisa Nyoblos

BACA JUGA: Lapas Semarang Tindaklanjuti Arahan Menteri, Pindahkan Warga Binaan ke Nusakambangan

Inisiatif ini digagas oleh Rindra Wardhana, mantan Kepala Lapas Kelas IIB Batang yang kini bertugas di Nusakambangan. Melalui Wonomerto Farm, ia mendirikan paguyuban khusus untuk mantan narapidana, membantu mereka membangun kehidupan baru yang lebih baik.  

“Melalui paguyuban ini, kami ingin memberikan wadah pembinaan lanjutan untuk mantan narapidana. Mereka yang sebelumnya mendapat pelatihan di Lapas kini bisa menerapkan ilmunya di sini,” jelas Kadiyono. 

Wonomerto Farm telah menjadi salah satu contoh sukses integrasi mantan narapidana ke dalam masyarakat. Peternakan ini tak hanya menghasilkan domba berkualitas, tetapi juga membuktikan bahwa pemberdayaan mantan narapidana dapat memberikan dampak positif bagi keluarga dan lingkungan sekitar.  

Kadiyono berharap program seperti Wonomerto Farm dapat menginspirasi lebih banyak pihak, baik pemerintah daerah maupun masyarakat, untuk menciptakan lebih banyak wadah pemberdayaan serupa.  

BACA JUGA: Hakim Pengadilan Negeri Pekalongan Mendadak Kunjungi Lapas, Cek Dapur hingga Klinik Kesehatan

BACA JUGA: 176 Warga Lapas Wanita Semarang Siap Ikut Pilkada 2024

“Mudah-mudahan ke depan semakin banyak mantan warga binaan yang diberdayakan. Ini bukan hanya untuk mereka, tetapi juga untuk masyarakat dan bangsa secara keseluruhan,” tegas Kadiyono.  

Salah satu kisah sukses dari program ini adalah Suwarno (42), seorang mantan narapidana yang kini menjadi pengelola utama Wonomerto Farm. Setelah bebas dari Lapas Batang pada 2021, Suwarno diberi kepercayaan untuk memulai usaha peternakan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: