Bersatu Lawan Stunting, Tegal Ikhtiar Wujudkan Generasi Sehat dan Cerdas
CEGAH STUNTING - Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman didampingi Kepala Dinkes Kabupaten Tegal dr Ruszaeni bersama jajarannya membuka acara Gerakan Aksi Cegah Stunting, di Syailendra Convention Hall Grand Dian Hotel Slawi, Selasa (9/9/2025).Foto: Yeri Novel--
SLAWI, diswayjateng.id – Ratusan peserta memenuhi Syailendra Convention Hall Grand Dian Hotel Slawi, Selasa (9/9/2025), dalam acara Gerakan Aksi Cegah Stunting yang dibuka langsung oleh Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman. Kehadiran para tokoh lintas sektor mulai dari pejabat pemerintah, tenaga kesehatan, organisasi masyarakat, tokoh agama, hingga pelajar SMA/SMK menjadi bukti bahwa perlawanan terhadap stunting adalah perjuangan bersama.
Bupati Ischak menegaskan, gerakan ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah ikhtiar kolektif untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Tegal tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya saing.

“Mencegah stunting hari ini adalah investasi IPM hari esok. Setiap gram protein, setiap imunisasi, setiap ibu hamil yang terpantau gizinya, adalah batu bata yang menyusun masa depan Tegal lebih maju,” tegas Bupati penuh semangat.
Menurutnya, kerja nyata pemerintah telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kabupaten Tegal terus menurun dari 28,0% (2021), menjadi 22,3% (2022), 21,5% (2023), hingga 15,9% pada 2024. Meski lebih baik, angka ini masih sedikit di atas target Jawa Tengah yang sebesar 18%.
BACA JUGA:PKK Kota Tegal Bantu Tangani Stunting di Kraton
BACA JUGA:Dinsos Kabupaten Tegal Hadiri Pertemuan TIM TPPS Percepatan Penurunan Stunting
“Strategi kita sudah berada di jalur yang benar. Namun konsistensi dan kecepatan eksekusi menjadi kunci keberhasilan,” imbuhnya.
Stunting dan IPM, Satu Tarikan Nafas
Bupati juga mengaitkan isu stunting dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Tegal yang pada 2024 mencapai 71,70, naik dari 71,12 di tahun 2023. Peningkatan IPM, menurutnya, tidak bisa dilepaskan dari kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat.
“Anak yang bebas stunting akan lebih sehat, lebih siap belajar, dan lebih produktif di masa depan,” ujarnya.
Program Bergizi Gratis Jadi Instrumen Kuat
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat dan mulai dijalankan di Kabupaten Tegal sejak Januari 2025. Sebanyak 2.974 porsi makanan bergizi telah disalurkan ke TK, SMP, MTS, SMA, hingga pondok pesantren.
BACA JUGA:Siswi SMK Al Irsyad Kota Tegal Diedukasi Pencegahan Stunting
BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Pemalang Gelar Layanan KB dan Penyuluhan Stunting
“MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan, tetapi instrumen gizi terukur untuk mencegah stunting baru,” ungkapnya.
Program ini pun dikolaborasikan dengan berbagai inisiatif lokal, seperti Gerakan Satu Hari Satu Telur, Pemberian Makanan Tambahan berbasis ikan dan telur, hingga inovasi Rumah Pelita yang sudah diakui secara nasional.
Enam Aksi Nyata Cegah Stunting
Bupati Ischak menegaskan enam instruksi aksi, mulai dari targeting berbasis data melalui e-PPGBM, memastikan layanan gizi ibu hamil 1000 HPK, integrasi MBG dengan PMT lokal, pemulihan cepat balita gizi kurang, layanan kesehatan remaja dan calon pengantin, hingga kampanye perubahan perilaku masyarakat.
“Dengan sinergi semua pihak, saya yakin Tegal bisa menjadi kabupaten yang lebih apik, maju, dan tangguh,” pungkasnya.
BACA JUGA:Kasus Stunting di Kabupaten Tegal Masih Tinggi
BACA JUGA:Keluarga Balita Terindikasi Stunting di Kabupaten Pemalang Diberi Bantuan
Remaja Putri Jadi Garda Depan Pencegahan
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Ruszaeni, menekankan pentingnya pencegahan stunting sejak remaja. Pasalnya, anemia pada remaja putri menjadi faktor risiko melahirkan anak stunting.
“Di Kabupaten Tegal, hasil skrining 2024 mencatat 29,34% remaja putri mengalami anemia, sementara target nasional 2025 tidak lebih dari 25%,” jelasnya.
Gerakan Aksi Cegah Stunting ini diikuti 200 peserta luring dari sejumlah SMA/SMK di Slawi dan lebih dari 5.000 pelajar yang mengikuti secara daring. Kegiatan dikemas dengan senam bersama, edukasi gizi, games aksi bergizi, pemeriksaan Hb, hingga talk show kesehatan reproduksi bersama pakar.
Generasi Sehat, Tegal Lebih Kuat
Harapan besar pun menggema di ruangan. Semua pihak sepakat bahwa perjuangan melawan stunting adalah perjuangan panjang, tapi harus dimulai dari langkah hari ini.
“Semoga langkah kecil ini dapat melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif, serta menurunkan angka stunting secara signifikan di Kabupaten Tegal,” tutur dr. Ruszaeni. (adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: