Dinkes Kabupaten Tegal Gencar Sosialisasi HIV/AIDS, Warga Antusias Ikuti CKG di Alun-alun Slawi
WAWANCARA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Ruszaeni, saat memberikan keterangan pers soal bahayanya HIV/AIDS.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id --
SLAWI, diswayjateng.id – Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS terus digencarkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal. Melalui kegiatan sosialisasi yang dikemas dalam kampanye TOSS-TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh – Tuberkulosis) di Alun-Alun Hanggawana Slawi, ratusan warga tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Tak hanya memberikan edukasi, Dinkes juga membuka layanan cek kesehatan gratis (CKG) bagi masyarakat. Bahkan, warga yang kedapatan mengalami keluhan kesehatan langsung mendapatkan obat tanpa dipungut biaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Ruszaeni, mengatakan bahwa sosialisasi HIV/AIDS menjadi salah satu fokus penting dalam rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun ini. Menurutnya, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan pemahaman masyarakat tentang penularan, pencegahan, gejala, serta penanganan HIV/AIDS.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin masyarakat memahami bahwa HIV/AIDS bukan sekadar penyakit, tetapi juga tantangan sosial. Tujuan kami adalah mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap penderita, serta menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mereka,” ujar dr. Ruszaeni.
BACA JUGA:Dinkes Kabupaten Tegal Tegal Apresiasi Aksi PSN di Jatinegara
BACA JUGA:Gebyar TOSS-TBC di Alun-Alun Slawi, Dinkes Kabupaten Tegal Kampanye Menuju Eliminasi Tuberkulosis 2030
Dia menjelaskan, Dinkes Kabupaten Tegal juga terus mendorong perilaku hidup sehat dan aman, seperti setia pada pasangan, menjauhi narkoba suntik, serta rutin memeriksakan kesehatan. Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan tidak lagi memandang mereka dengan stigma negatif.
“Kami ingin masyarakat mampu membedakan antara mitos dan fakta. ODHA tetap bisa hidup produktif jika mendapat dukungan dan pengobatan yang tepat,” ujarnya.
Dalam pelaksanaannya, Dinkes melibatkan berbagai pihak, mulai dari tenaga kesehatan, organisasi profesi, hingga organisasi keagamaan. Sosialisasi dilakukan melalui penyuluhan langsung di lapangan, serta penyebaran informasi lewat poster, brosur, dan media sosial.
Selain itu, Dinkes juga rutin memberikan edukasi kepada kelompok rentan, seperti pelajar, pekerja, dan warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Kader kesehatan pun dilatih agar menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing.
BACA JUGA:Cegah Kanker Sejak Dini, Dinkes Kabupaten Tegal Sasar Karyawati Pabrik
BACA JUGA:Musim Hujan Datang, Dinkes Kabupaten Tegal Imbau Warga Waspada Penyakit
Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari warga. Selain menjadi ajang pemeriksaan kesehatan, acara juga menjadi wadah edukasi masyarakat menuju Kabupaten Tegal bebas TBC dan HIV/AIDS pada 2030.
“Harapan kami, masyarakat tidak hanya datang untuk berobat, tapi juga pulang membawa pengetahuan dan kesadaran baru tentang pentingnya menjaga kesehatan,” tutup dr. Ruszaeni. (adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
