Abrasi Pantai Kramatsari Pemalang Semakin Parah, Ahmad Luthfi Instruksikan Perbaikan Tanggul Kandang Jangkrik

Abrasi Pantai Kramatsari Pemalang Semakin Parah, Ahmad Luthfi Instruksikan Perbaikan Tanggul Kandang Jangkrik

TINJAU - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi meninjau rob di Kabupaten Pemalang.Foto: Istimewa --

PEMALANG, diswayjateng.id – Gubenur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengecek langsung kondisi tanggul Kandang Tangkrik yang jebol di Pantai Kramatsari, Desa Blendung, Kecamatan Ulujami Kabupaten PEMALANG

Sebab, Pantai Kramatsari Pemalang yang sempat menjadi primadona wisata pada zamannya, kini kondisinya memprihatinkan lantaran diterjang abrasi. Tak pelak, kondisi itu turut merenggut mata pencaharian sebagian warga setempat. 

Dalam kunjungan itu, Luthfi menginstruksikan agar penanganan tanggul yang jebol tersebut dipercepat. 

"Paling pokok, masyarakat kita tidak boleh terdampak, jangka pendek ini harus segera kita selesaikan yang ini, sekitar 1 KM," kata Luthfi saat meninjau lokasi pada Rabu, 28 Mei 2028.

BACA JUGA:Kumpulkan Kepala Daerah dan Stakeholder, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Ajak Gotong Royong Atasi Banjir dan Rob

BACA JUGA:Bupati dan Wabup Pemalang Blusukan di Daerah Terdampak Rob

Di samping itu, upaya pencegahan juga harus digenjot. Salah satunya adalah menggalakkan penanaman mangrove di sepanjang pesisir Pantura Jateng. Ia meminta kepada seluruh stakeholder, baik Bupati, Wali Kota Kapolres, Dandim, masyarakat, penggerak lingkungan untuk menanam mangrove.

Sementara untuk penanganan jangka menengah, kata Luthfi, dilakukan pendataan masyarakat di wilayah terdampak rob. Kemudian melakukan analisa terkait tambak, sawah, dan lain sebagainya. 

"Jangka panjangnya kita sudah punya contoh Sayung. Tahun 2025-2027 tanggul laut sudah mulai berjalan dan kolam retensi. Ini nanti akan kita analisa terkait tanggul laut, akan kita tarik dari Sayung sampai Brebes," katanya.

Salah seorang warga Desa Blendung, Kecamatan Ulujami, Pemalang, Harini mengatakan, sekira tahun 2017-2018,  adalah masa jaya Pantai Kramatsari. Ribuan masyarakat menjadikan pantai ini sebagai tujuan wisata.  Banyaknya kunjungan, otomatis mengatrol perekonomian warga sekitar. 

BACA JUGA:Waspada Banjir Rob dan Cuaca Buruk, Empat Kelurahan di Kota Tegal Terdampak Banjir Rob

BACA JUGA:Tak Disangka Sawah Bekas Genangan Banjir Rob Berhasil Panen Padi

"Bahkan sehari semalam, pas akhir pekan saya pernah dapat Rp6 juta. Waktu itu harga es teh masih Rp1.000," kata dia yang merupakan pemilik warung yang masih bertahan.

Namun sejak 2019, semua berubah. Abrasi telah menelan bibir pantai sekitar 50 meter. Akibatnya, 33 warung amblas, jalan dan tiang listrik tenggelam, wahana wisata rusak. Kini, tak ada lagi pengunjung wisata karena akses jalan pun tergenang rob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: