700 Hektare Sawah Mati Suri Karena Rob, Pemkab Batang Lirik Giant Sea Wall 30 Kilometer

700 Hektare Sawah Mati Suri Karena Rob, Pemkab Batang Lirik Giant Sea Wall 30 Kilometer

Bupati Batang M Faiz Kurniawan mengecek traktor bantuan untuk petani, Jumat 16 Mei 2025--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

BATANG, diswayjateng.id - Sekitar 700 hektare sawah di pesisir Kabupaten BATANG dalam keadaan matisuri karena air rob.

Bupati Batang M Faiz Kurniawan juga menyatakan keprihatinannya atas kondisi ini.

“Saya tadi juga menerima masukan dari para petani di Kabupaten Batang, beberapa lahan mereka sudah tidak bisa ditanami lagi karena air laut masuk,” ujar Faiz.

Menurut Faiz, dampak paling parah terjadi di Denasri Kulon, Denasri Wetan, Karangasem Utara, dan Kasepuhan.

BACA JUGA: Pantai Jodo Batang jadi Medan Tempur Taruna Akmil Berlatih Pramuka Yudha

BACA JUGA: Pemkab Batang Salurkan Traktor hingga Pompa Air Senilai Rp5 Miliar ke Petani

Petani mengeluhkan air asin yang terus masuk ke sawah, membuat hasil panen tak hanya turun, tapi juga gagal total di beberapa titik.

“Kita sudah usulkan pembangunan **giant sea wall** ke pusat. Harapannya bisa direalisasikan segera di Kabupaten Batang,” tegasnya.

Menurut Bupati, pembangunan giant sea wall Kabupaten Batang butuh panjang sekitar 30 kilometer akan menjadi penyelamat jangka panjang.

Namun, tidak semua wilayah bisa dilindungi, karena kondisi topografi dan keterbatasan anggaran.

BACA JUGA: Banjir Rusak Sumber Air, Warga Batang Keluhkan Layanan PAM Sendangkamulyan

BACA JUGA: Nasabah Dipaksa Tanda Tangan Dokumen, Kasus Kredit Ganda di Batang Makin Panas

“Akan kita petakan mana kelompok tani dan lahan yang paling terdampak. Ini jadi evidence penting untuk kebijakan ke depan,” tambahnya.

Rencana ini juga akan didorong melalui sinergi lintas kabupaten, karena masalah rob sudah merambah batas administratif wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: