Gandeng TP PKK, Kota Tegal Canangkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting

Gandeng TP PKK, Kota Tegal Canangkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting

SERAHKAN BANTUAN- Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono, Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah, didampingi Sekda drg Agus Dwi Sulistyantono bersama Ketua TP PKK Tri Utami menyerahkan bantuan PMT di Gedung Adipura Komplek Balai Kota Tegal, Selasa (6/5--meiwan dani ristanto

"Sasaran ini merupakan sasaran pemberian PTM stunting, yang tidak tercover  melalui anggaran APBN, Bankeu maupun APBD Kota Tegal," ungkapnya.

Gerakan Orang Tua Cegah Stunting utamanya adalah Pemberian Makanan Tambahan Bergizi (PMT) kepada Bumil, Baduta dan Balita selama 90 hari kalender.

BACA JUGA:Peringati Hari Pendidikan Nasional, FPGL PGRI Kota Tegal Lauching Buku Antologi

BACA JUGA:Dr Yusqon Tutup Usia, Kota Tegal Kehilangan Sang Pelita Literasi

Untuk memastikan kualitas pelaksanaan kegiatan maka dilaksanakan kegiatan pendukung berupa pendataan  dan kajian data sasaran sosialisasi kepada TP PKK Kelurahan untuk penggerakkan pelaksanaan.

pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) yang diikuti kader PKK Kota Tegal, pembekalan untuk pembuat makanan tambahan dan kolaborasi program gizi keluarga Dinas Kesehatan.

"Kolaborasi program pendampingan antara PKK dengan tim pendamping keluarga DPPKBP2PA, penguatan monitoring dan evaluasi serta kegiatan intervensi sensitif terbatas," terangnya.

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyambut baik dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Tim Penggerak PKK Kota Tegal yang telah menggagas kegiatan tersebut.

BACA JUGA:Kelurahan Siaga, 37 Warga Pekauman Kota Tegal Ikut Donor Darah

BACA JUGA:Upacara Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota Tegal Beri Penghargaan Guru dan Siswa Berprestasi

Dan kepada Bank Jateng yang telah memberikan dukungan sehingga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang bergizi, seimbang, dan sesuai kebutuhan dapat diwujudkan. 

‘’Hal ini menjadi salah satu langkah konkret yang sangat penting dalam upaya pencegahan stunting, khususnya bagi ibu hamil dan bayi usia dua tahun atau baduta, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap gangguan gizi,’’ ujarnya.

Dedy Yon juga berpendapat bahwa kegiatan tersebut tidak hanya memberikan makanan tambahan, tetapi juga mengedukasi para ibu dan keluarga agar lebih peduli terhadap pola makan, pola asuh, dan sanitasi lingkungan yang sehat.

Pihaknya  berharap, kegiatan itu tidak hanya berhenti pada pencanangan, tetapi dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, menyeluruh, dan melibatkan seluruh komponen masyarakat. 

"Mari kita jadikan gerakan cegah stunting sebagai gerakan bersama, sebagai wujud komitmen Kota Tegal untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan unggul. kota tegal harus bebas stunting, dan itu bisa kita capai jika semua elemen masyarakat agar bersatu dan bergerak bersama,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: