Perangkat Daerah Tak Serius Garap SAKIP, Bikin PJ Sekda Jepara Buka Suara

Perangkat Daerah Tak Serius Garap SAKIP, Bikin PJ Sekda Jepara Buka Suara

Pelatihan SAKIP Jepara di Hotel D Season Premiere Bandengan -arief pramono/diswayjateng.id-

JEPARA, diswayjateng.id- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PANRB)  memberikan predikat ‘Baik’ terhadap akuntabilitas kinerja Pemkab Jepara. Namun predikat dengan huruf B itu, belum memuaskan pemerintah daerah setempat. 

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Jepara Ary Bachtiar mengatakan, masih ada tiga tingkatan predikat di atasnya yang bisa diraih. 

“Predikat kita Baik dengan nilai B. Berarti kita masih harus naik tiga level untuk memperoleh predikat AA. Karena di atas B, kan, masih ada BB, A, dan AA,” kata Ary Bachtiar. 

Rasa tidak puas itu dikatakan Ary, saat membuka pelatihan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kabupaten Jepara, yang berlangsung di Hotel D Season Premiere Bandengan, Jepara. 

Menurut Ary Bachtiar, SAKIP adalah tools untuk mengukur kinerja instansi pemerintah. Tentunya agar kinerjanya terukur, akuntabel, dan bisa dipertanggungjawabkan. 

Hasil evaluasi SAKIP Pemkab Jepara pada tahun 2023 dan 2024, ucap Ary, sama-sama memperoleh predikat Baik (B) dengan kenaikan nilai yang tipis. Tahun 2023 mendapat nilai 65,59 lalu naik menjadi 66,03 pada tahun 2024. 

“Masih diperlukan 3,7 poin untuk naik satu level di atasnya, yakni BB. Komponen yang dinilai adalah perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan evaluasi kinerja internal,” terang Ary.

Dia menengarai, perolehan predikat B itu masih bisa ditingkatkan jika pimpinan perangkat daerah lebih serius mengisi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). 

“SAKIP itu jangan dianggap hanya buku yang tidak bisa mengukur kinerja instansi pemerintah,” tandasnya.

Mengingat komponen penilaian itu, dia menyebut saat ini adalah momentum yang tepat untuk lebih serius menangani SAKIP. 

“Mumpung saat ini RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah -red) masih dalam rancangan awal, targetnya harus realitistis. Dengan anggaran yang terbatas, kita harus mendapat outcome yang maksimal,” katanya lagi.

Dia meminta peserta mengikuti pelatihan dengan serius. Pimpinan perangkat daerah juga diarahkan agar memastikan kualitas laporannya lebih baik. 

“Jangan diisi sambil lalu, bahkan hanya diserahkan kepada staf,” tambah Ary Bachtiar. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Inspektur Kabupaten Jepara Moh khafid menyebut, pelatihan ini ini digerlar untuk meningkatkan kompetensi evaluator di lingkungan Pemkab Jepara. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: