Waspada Banjir Rob di Pantura Jateng Jelang Idulfitri 1446 H

Waspada Banjir Rob di Pantura Jateng Jelang Idulfitri 1446 H

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol M Syuhduddi Saat Diwawancarai Awak Media Beberapa Waktu Lalu.-Istimewa/ Umar Dani -

SEMARANG, diswayjateng.id – Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H, wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah diprediksi berpotensi mengalami banjir rob.

Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas, Shafira Tsanyfadhila, menyampaikan bahwa banjir rob termasuk di Pantura diperkirakan terjadi pada 27 hingga 28 Maret 2025.

Menurut Shafira, banjir rob diperkiraan akan melanda Pantura  hari ini, Kamis (27/3), dan besok, Jumat (28/3), antara pukul 16.00 hingga 20.00 WIB.

"Kami mengimbau masyarakat di wilayah pesisir yang rawan terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujar Shafira saat dihubungi awak media, Kamis 27 Maret 2025.

BACA JUGA:Lebaran Idul Fitri 2025, Pasokan LPG 3 Kg di Jateng DIY Ditambah 5 Juta Tabung

BACA JUGA:Polsek Sayung Bagikan Takjil di Pantura, Bantu Pengguna Jalan Terdampak Rob

Banjir rob di Pantura berpotensi mengganggu transportasi serta aktivitas di kawasan pesisir dan pelabuhan Pantura Jawa Tengah.

Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M. Syuhduddi, menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi guna memastikan kelancaran lalu lintas menjelang Idul Ffitri, terutama jika terjadi banjir rob.

“Kami sudah menyiapkan skema mitigasi, termasuk pengalihan arus lalu lintas jika ada ruas jalan yang terdampak,” ujarnya.

Selain itu, Polrestabes Semarang juga berkoordinasi dengan jajaran Polres lain di Jawa Tengah guna memastikan kelancaran arus mudik.

BACA JUGA:Minimalisir Kecelakaan, Pemkot bersama Polrestabes Semarang Dirikan Posko Terpadu di Silayur Ngaliyan

BACA JUGA:Tinjau Jalan Pantura Batang, Wamen PU Diana Kusumastuti Pastikan Perbaikan Selesai H-10 Lebaran 2025

“Kami ingin memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi ini berjalan secara terintegrasi dan komprehensif.

Dengan begitu, pengalihan arus dapat dilakukan secara berkesinambungan tanpa hambatan sektoral, sehingga potensi dampak bencana bisa diminimalisir,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: