Minimalisir Kecelakaan, Pemkot bersama Polrestabes Semarang Dirikan Posko Terpadu di Silayur Ngaliyan

Petugas gabungan Polrestabes Semarang dan Dishub Kota Semarang melakukan patroli di posko keamanan di Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin, 3 Maret 2025.--istimewa-Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Menindaklanjuti upaya antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas di turunan Silayur tepatnya Jl. Prof. Hamka, Ngaliyan, Pemerintah Kota atau Pemkot SEMARANG bersama Satlantas Polrestabes SEMARANG mendirikan Posko Terpadu Pemantauan Lalu Lintas. Posko terpadu tersebut terletak di samping Halte Bus, depan Taman Niaga, BSB City SEMARANG.
"Kami sudah mengadakan rapat koordinasi pada hari Kamis, 27 Februari kemarin bersama Polrestabes Semarang, Jasa Raharja, dan Manajemen BSB City. Dari Pemkot Semarang sendiri ada dari Dishub, DPU, Distaru, Disdik, dan Bappeda. Kita duduk bersama membahas Pengamanan Jalur Silayur,” ungkap Pj. Sekda Kota Semarang, Muhammad Khadhik, Senin, 3 Maret 2025.
Posko terpadu yang telah selesai dibangun sejak Jum’at 28 Februari 2025 ini menjadi langkah awal pengamanan Jalur Silayur yang selama ini menjadi titik rawan terjadinya kecelakaan.
Personil Dishub dan Satlantas Polrestabes Semarang akan standby berjaga di posko guna memantau penerapan pengaturan jam operasional kendaraan berat yang melintas di kawasan Ngaliyan.
BACA JUGA:Wakil Wali Kota Semarang, Ada 3 Opsi untuk Meminimalisir Kecelakaan di Silayur, Ngaliyan
BACA JUGA:Kecelakaan di Turunan Silayur Kembali Terjadi, Truk Tabrak Minibus Pengangkut Rombongan TK
Adapun aturan yang berlaku saat ini menyebutkan jika truk boleh melintas di jam 23.00 sampai 05.00 WIB.
"Apabila ada (pelanggaran) penindakan berupa penilangan, personil Satlantas Polrestabes Semarang akan melakukan penindakan sesuai Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku," lanjut Khadhik.
Manajemen BSB City pun juga telah melakukan penyuluhan terkait kendaraan besar yang melintasi Kawasan Industri BSB dengan memberikan sosialisasi kepada 62 tenant pada 24 November 2024. Manajemen BSB kemudian menerbitkan Surat Edaran yang menekankan pentingnya memastikan kondisi prima kendaraan, terutama yang berbobot lebih dari 8 ton, yang melintasi Jl. Prof. Hamka.
Sebagai langkah prosedural, petugas keamanan di Kawasan Industri BSB secara aktif akan menghentikan kendaraan berat yang melintas di jam-jam terlarang dan mengarahkan mereka ke area parkir di dalam kawasan industri.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Semarang masih menunggu rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk bisa memproses rencana pelandaian Jalur Silayur. Analisis opsi-opsi ini sudah disampaikan ke KNKT pada November lalu untuk dilakukan kajian di lapangan. Pelandaian Jalur Silayur akan menjadi solusi jangka panjang guna mengatasi permasalahan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan Silayur.
"Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang agar segera menyusun Feasible Study atas pembangunan Jalur Penyelamat di Silayur, dengan tetap berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang dan Kecamatan Ngaliyan serta Lurah setempat," tandas Khadik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: