Bank Sampah Brug Loji Pekalongan: Dari Sampah Jadi Berkah, Sudah Menghasilkan Rp13 Juta

Bank Sampah Brug Loji Pekalongan: Dari Sampah Jadi Berkah, Sudah Menghasilkan Rp13 Juta

Bank Sampah Brug Loji yang dikelola Gereja Santo Petrus Pekalongan bisa hasilkan belasan juta rupiah--IST

PEKALONGAN, diswayjateng.id – Bank Sampah Brug Loji yang dikelola oleh Gereja Santo Petrus menunjukkan eksistensinya mengubah limbah menjadi berkah ekonomi.

Sejak beroperasi delapan bulan lalu, program ini telah berhasil mengumpulkan sampah senilai belasan juta rupiah.

Setiap minggu, dari pukul 09.00 hingga 11.00, bank sampah ini menjadi tempat bagi jemaat dan masyarakat sekitar untuk menyetorkan sampah. 

Direktur Bank Sampah Brug Loji, Agung Margono, menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dengan penimbangan sampah yang dibawa oleh nasabah. 

BACA JUGA: Pemkot Pekalongan Kewalahan Kelola Sampah, Perlu Tambahan TPS3R

BACA JUGA: Bersihkan Sampah Menumpuk, DLH Angkut 23 Ton Sampah di Jalanan Kota Pekalongan

“Sambil menunggu jemaat lain datang, kami juga memilah sampah agar kualitasnya lebih baik saat dijual,” katanya, Selasa 25 Maret 2025.

Agung mengungkapkan bahwa dari total hasil penjualan sampah, sekitar 75 persen dikembalikan kepada warga yang menyetorkan sampah. 

Sementara itu, 25 persen sisanya digunakan untuk operasional bank sampah. 

“Dana tersebut kami gunakan untuk membeli perlengkapan seperti karung, tas, dan alat lainnya agar pengelolaan tetap berjalan optimal,” tambahnya.

BACA JUGA: Bau Menyengat! Kota Pekalongan Dikepung Sampah Setelah TPA Degayu Ditutup

BACA JUGA: Pekalongan Darurat Sampah, Cerita Pemulung TPA Degayu Tak Punya Pemasukkan untuk Lebaran 2025

Sejak pertama kali beroperasi, bank sampah Brug Loji telah mencatat pendapatan sekitar Rp13 juta. 

Jumlah sampah yang diterima mencapai minimal 1 ton per bulan, dengan beragam jenis, mulai dari botol plastik, helm, sepatu, hingga kantong kresek. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: