Inilah Kisah Anak Penjual Mie Ayam Keliling, Lulus Apoteker dengan Nilai Sempurna di Unwahas

Inilah Kisah Anak Penjual Mie Ayam Keliling, Lulus Apoteker dengan Nilai Sempurna di Unwahas

Sabila Rusdiana, wanita asal Kediri berhasil meraih profesi apoteker dengan nilai sempurna di Unwahas Semarang.--istimewa-Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) SEMARANG beberapa hari kemarin tengah menggelar pengambilan sumpah apoteker ke 27. Menariknya dalam prosesi tersebut ada seorang mahasiswi yang mendapatkan prestasi yang cukup membanggakan.

Sabila Rusdiana (25) wanita asal Kediri-Jawa Timur ini berhasil menyabet gelar apoteker dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna dengan nilai 4.0.

Nilai tersebut merupakan IPK terbaik dari 99 mahasiswa yang diambil sumpahnya pada Sabtu, 15 Maret 2025 kemarin.

Diketahui, wanita kelahiran 2000 ini merupakan anak dari seorang penjual mie ayam keliling di kampusnya. Ia juga sebelumnya menggambil gelar S1 Apoteker di Unwahas pada 2023 lalu.

Sabila menjelaskan jika kesuksesanya dalam meraih ipk sempurna ini tidak terlepas dari restu orang tua. "saya sempat ikut bimbel, dan tentunya doa restu dari orang tua sangat penting dalam karir pendidikan saya" ungkapnya, Kamis, 20 Maret 2025.

BACA JUGA:Penjaga Makam Bangga Anaknya Jadi Lulusan Terbaik SMKN Jateng, Bisa Kuliah di UI

BACA JUGA:STT Warga Surakarta, Siapkan Lulusan untuk Bersaing di Dunia Kerja

Ia menceritakan, jarak rumah dengan kampus tidak terlalu jauh, sehingga hal tersebut menjadi faktor untuk memilih Unwahas. "Ayah saya penjual Mie Ayam keliling sering kali melintas di kampus sehingga kami sangat mengenal lingkungan kampus yang baik berserta perkembanganya," jelasnya.

Menjadi seorang tenaga kesehatan, memang cita-cita Sabila sedari kecil sehingga membawa ia untuk memilih Fakultas Farmasi Unwahas. "Ini cita-cita saya yang ingin bekerja dibidang kesehatan, pada akhirnya saya memantapkan diri untuk menjadi apoteker,"jelasnya.

Menurutnya, Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Unwahas memiliki akreditasi baik sekali. Sehingga menjadi salah satu program favorit masyarakat, hal tersebut terbukti dari banyaknya alumni farmasi kampus lain yang melanjutkan pendidikan profesi di PSPA Unwahas.

"Bukan hanya dukungan dosen yang profesional, perkembangan kampus Unwahas menurut saya sangat pesat terbukti dengan akreditasi kampus yang saat ini sudah unggul," bebernya dengan penuh rasa bangga.

Disebutkannya bahwa pengalaman yang tak pernah dia lupakan ketika menjalani program magang di empat kota selama delapan bulan. Menurutnya, pengalaman magang itu membuat dia bertemu banyak orang baru dan menemukan hal-hal menarik lainnya.

"Sebelumnya saya tidak pernah jauh dari orang tua, tapi hal tersebut sekaligus menjadi tantangan yang menyenangkan, karena saya bertemu dengan banyak orang baru sekaligus belajar beradaptasi dengan suasana yang baru juga. Namun saya bersyukur memilih PSPA Unwahas karena dosen selalu membimbing hingga usai," pungkasnya.

Ia mengaku senang bisa menempuh pendidikan di Unwahas, selain mendapatkan teman dari berbagai daerah di Indonesia juga dari luar Negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: