Viral Pasien Kritik Puskesmas Jenggot Pekalongan, Anggota DPR Minta Kasus Diselesaikan Damai

Anggota DPR RI 2024-2029 Rizal Bawazier bersama istri di Senayan--IST/PKS for jateng.disway.id
Mereka mendapatkan nomor antrian dari petugas jaga di mesin pendaftaran.
"Awalnya saya dan suami datang ke Puskesmas Jenggot tidak ambil langsung nomor antrian di mesin, tapi di situ ada yang jaga terus diambilin. Nah, jadi tahu antriannya, oh nomor 5," ujar Desi.
BACA JUGA: Kapolres Pekalongan Berbagi Kebahagiaan dengan Tahanan melalui Buka Puasa Bersama
BACA JUGA: Mahasiswa KKN UIN Gusdur Pekalongan dan BPBD Batang Gelar Workshop Mitigasi Bencana di Desa Pacet
Setelah dipanggil ke bagian pendaftaran dan dilayani, nomor antrian tidak langsung diberikan kepada Desi.
Ketika akan memasuki ruangan pemeriksaan, nomor antrian tersebut diserahkan, dan saat dibuka, terdapat tulisan "Ndasmu Gedi".
"Kita baru 'ngeh' itu ketika mau masuk ke dalam. Saya sama suami sama sekali nggak nulis, makanya saya sharing kok bisa kartu pasien itu ada tulisan yang kurang etis," katanya.
Tulisan berwarna merah dan hitam tersebut diduga menggunakan pulpen. Desi menegaskan bahwa ia dan suaminya tidak menulis kata-kata tersebut.
BACA JUGA:Kota Pekalongan Dorong Kolaborasi dalam Cegah Stunting, Fokus 1000 Hari Kehidupan
BACA JUGA:Jelang Mudik Satlantas Polres Pekalongan Siapkan Satgas Cepat Tanggap Penanganan Kecelakaan
Setelah kejadian itu, Desi menerima pesan melalui Direct Message (DM) dari sebuah akun yang memperingatkan bahwa suami petugas puskesmas adalah seorang polisi.
"Saya sebagai korban ada tekanan seperti itu," jelasnya.
Desi telah mengirimkan keluhan melalui kanal pengaduan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, namun tidak mendapatkan respon yang memadai.
Dalam aduannya, ia tidak mengungkap identitas petugas puskesmas.
BACA JUGA:Ditolak Polres Pemalang, Wanita Pekalongan Korban Penipuan Curhat ke Damkar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: