Nyawa Pemuda di Sragen Melayang di Tangan Kakak Kekasihnya

Satreskrim Polres Sragen, AKP Isnovim saat menggelar jumpa pers dihalaman Mapolres Sragen--Humas Polres Sragen for Jateng diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Nasib tragis menimpa pemuda asal Dukuh Banyurip, RT 002, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen, Imam Diyan Permana (23) tahung yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan usai dianiaya secara keroyokan oleh dua kakak kekasihnya.
Kejadian penganiayaan bermula saat Imam Diyan Permana mengantarkan kekasihnya usai pulang berkencan, Senin (13/1/2025), di Dukuh Ngampus, Desa Ngepringan, Kecamatan Jenar, Sragen. Sesampainya dirumah sang kekasih, Imam dihadapi oleh dua saudara pacarnya yang berinisial Rh, 34, dan Rm, 31. Menurut pengakuan keduanya tersulut emosi, lantaran mendengar pengakuan korban yang mengajak adiknya berkencan dan menyewa kamar hotel di wilayah Kecamatan Ngrampal, Sragen.
Pengakuan tersebut, diungkapkan tersangka dihadapan Kasatreskrim Polres Sragen AKP Isnovim Chodariyanto dalam jumpa pers di Mapolres Sragen. Isnovim mewakili Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menanyai Rh, 34, warga Dukuh Ngampu, Desa Ngepringan, Jenar, Sragen. Meski awalnya Rh ragu menjawab saat ditanya apa yang mengakibatkan dirinya nekat melakukan pengeroyokan terhadap korban Imam Diyan Permana, 23, warga Banyurip, Jenar, Sragen, hingga babak belur.
"Karena korban mengajak adik perempuan saya main, berangkat pagi pulang sore hingga di antar ke rumah. Awalnya saya tanya dari mana? Jawab korban dari Kemuning," ujar Rh dihadapan polisi.
Saat ditanya kembali oleh Isnovim apa yang bikin emosi ? Tersangka menjawab karena korban sudah menggauli adik perempuannya di kamar hotel. Disisi lain, Rh sudah mengetahui jika korban dengan adik perempuannya sudah lama berpacaran.
"Menginginkan hubungan mereka tidak dilanjutkan.Saya tidak ada dendam sebelumnya. Saya spontan memukul menggunakan asbak kayu sampai asbaknya patah dan memukul dengan tangan," kata Rh.
Dikatakan, AKP Isnovim adik perempuan pelaku digauli korban di sebuah hotel di Sragen. Pengeroyokan kepada Iman dilakukan secara spontan dan tidak direncanakan sebelumnya.
Dalam kasus pengeroyokan pemuda Jenar, Sragen ini, Rh mengaku memukul korban sebanyak 10 kali menggunakan tangan kanan yang mengenai kepala serta muka. Kemudian dia menendang korban sebanyak dua kali menggunakan kaki kanan mengenai kaki.
Sedangkan pelaku Rm mengaku memukul korban enam kali dengan tangan kanan mengenai bagian kepala dan muka serta menendang dua kali menggunakan kaki kanan mengenai kaki dan pantat, lalu melempar menggunakan gelas mengenai pundak kanan.
Akibat perlakuan tersangka terhadap korban yang main hakim sendiri. Imam mengalami luka di bagian wajah dan hidung. Mulutnya berdarah, serta pelipis kirinya bengkak.
Usai kejadian pengroyokan, korban yang masih dalam kondisi sadar, masih sempat menghubungi pamanya meminta pertolongan.
Hal itu diungkapkan salah satu tetangga korban beda kampung, Jarwanto, 44, mengungkapkan, paman korban bersama dengan Kades Banyurip langsung menjemput korban dan dibawa ke rumah sakit (RS). Menurutnya, Imam tidak melawan serangan lantaran serius ingin menikahi kekasihnya itu.
"Korban dan perempuan itu infonya sudah tiga tahun pacaran. Korban tidak melawan karena demi perempuan itu karena hendak dinikahi. Padahal saat latihan silat si perempuan itu juga diajak," ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Banyurip, Jenar, Sragen, Suroto, mengatakan, Imam kemudian dijemput dan dibawa ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: