Peredaran Narkotika di Sragen Meresahkan, Menjadi Ancaman Generasi Muda
Ilustrasi--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id
SRAGEN, diswayjateng.id - Kabupaten Sragen menjadi sasaran empuk peredaran narkotika dan obat-obatan (Narkoba), hal ini menjadi ancaman serius bagi generasi muda di Bumi Sukowati. Peredaran narkoba kini sudah merambah anak-anak remaja bahkan sampai ke pelosok pedesaan.
Data dari Polres Sragen terhitung sejak 28 Oktober 2024 hingga 17 Mei 2025 terungkap 38 kasus dengan jumlah tersangka 50 orang. Dari puluhan kasus barang bukti yang diamankan sabu 16,33 gram, psikotropika 681 butir, obat terlarang 14. 703 butir dan tembako gorila 2, 49 gram.
Tersangka yang diamankan tidak hanya kalangan masyarakat umum, namun juga ada perangkat desa. Lantas yang memprihatinkan tersangka mengaku menjual barang haram itu sebagian kepada remaja, pelajar bahkan pemuda-pemuda di pelosok desa.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan, upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba sangat penting. Ini sebagai upaya melindungi generasi muda dan masyarakat dari bahayanya penyalahgunaan obat terlarang.
"Perlu di ingat kembali kepada anak muda generasi penerus, terlebih bagi anak - anak. Bahwa narkotika tidak hanya merusak fisik namun juga merusak mental dan sosial penggunanya. Oleh karenanya penting untuk membangun kesadaran dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba sejak dini," ucap AKBP Petrus Silalahi.
Penggunaan narkotika menurut Kapolres bukan hanya tentang pencegahan. Namun juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk tumbuh kembang yang sehat.
"Dalam upaya pencegahan, terus kita gencarkan ke individu, keluarga sekolah masyarakat memliki peran penting. Kerjasama yang solid dan kesadaran tinggi kita ciptakan lingkungan bebas narkoba dan lingkungan yang bersih dan kondusif," katanya menandaskan.
Salah satunya lanjut AKBP Petrus, pertama memberikan pendidikan yang tepat kepada anak-anak remaja. Mereka perlu tahu tentang bahaya narkotika dan bagaimana mengenalinya serta menghindari dari tawaran dan godaan.
Selain itu lingkungan yang mendukung. Dimulai dari lingkungan keluarga dan sekolah untuk membentuk karakter kuat agar tidak terjerumus penyalahgunaan narkoba.
"Kami Polres Sragen sudah melakukan penyuluhan narkoba di sekolah, pusat perbelanjaan, dan menyebarkan pamflet maupun stiker. Kami juga memasang spanduk tentang penyalahgunaan narkotika di simpang jalan maupun perempatan jalan yang strategis. Kami mengharapkan peran masyarakat karena sangat penting untuk mencegah peredaran narkotika," kata Petrus menjelaskan.
Lembaga pendidikan, pemerintahan dan berbagai organisasi sosial lanjut dia perlu melakukan kampanye dan sosialisasi luas tentang narkotika dan penyalahgunaannya. Kampanye ini mengedukasi masyarakat terhadap peredaran narkoba dan berani melaporkan ke kami apabila ada aktifitas yang mencurigakan.
"Kemudian ada alternatif pengembangan seni, bakat diri dan olah raga. Dengan demikian remaja akan disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat daripada disibukkan dengan narkoba," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
