Non Stop, Aparat Bersama Warga Bangun Jembatan Darurat Winong Sragen

Non Stop, Aparat Bersama Warga Bangun Jembatan Darurat Winong Sragen

Puluhan anggota dari TNI dan Polri bekerja sama membangun jembatan darurat--Humas Polres Sragen for Jateng diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng.id - Bersama dengan warga dan TNI - Polri terus berjibaku membangun jembatan darurat sebagai pengganti Jembatan Mondokan di Dukuh Winong, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, yang terputus akibat terjangan banjir beberapa waktu silam. 

Jembatan darurat Winong ini menghubungkan Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) dibangun secara swadaya dan ditargetkan akhir Januari 2025 selesai.

Hingga Minggu 5 Januari 2025, mereka masih bekerja dengan fokus pekerjaan pada pengecoran fondasi jembatan darurat Winong. Material cor beton yang digunakan merupakan bantuan dari pengusaha batching plant beton.

Pekerjaan cor beton fondasi dan lantai jembatan darurat winong sepanjang 12 meter dan lebar 3 meter diperkirakan membutuhkan material 19 meter kubik.

BACA JUGA: Jembatan Kembar Gondoharum Disorot Dewan, Pemicu Laka di Pantura Kudus-Pati

BACA JUGA:Meski Sudah Merugi 4 Miliar, Kontraktor Jembatan Butuh Berkomitmen Menyelesaikan

Sudah dua pekan ini jalan untuk bekerja gotong-royong sukarela. Dana yang terserap hingga hari ini sudah mencapai Rp100 juta. Nanti target hingga selesai bisa menelan Rp200 juta-Rp300 juta. Jembatan ini nantinya bisa dilewati mobil. Sebagian besar materialnya merupakan bantuan para donatur," ujar Joko warga Tunggul, Gondang, Sragen.

Joko mengatakan antusiasme anggota tentara dari Koramil Gondang dan polisi dari Polsek Gondang luar biasa. Bahkan Danramil dan Kapolsek pun, jelas dia, ikut serta dalam kerja bakti itu.

Dia mengatakan warga juga mendapat bantuan tenaga dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen yang sejak awal ikut mengonsep perencanaan pembangunan jembatan darurat.

"Lokasi jembatan darurat itu berada sekitar 10 meter arah hulu (selatan) dari Jembatan Mondokan yang putus. Jembatan darurat itu akan terus berfungsi sampai jembatan permanen selesai dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen. Rencananya, pembangunan jembatan permanen dimulai Maret 2025 dengan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT) senilai Rp6 miliar," jelas Joko.

BACA JUGA:Proyek Jembatan Butuh Tinggal Sehari, DPRD Sragen Kembali Sidak, Rekanan Dipastikan Kena Denda

BACA JUGA:Pakai Anggaran BTT, Pemkab Sragen Segera Bangun Jembatan Winong

Kasi Humas Polres Sragen AKP Sigit kerja bakti dalam pembangunan jembatan darurat Winong menyampaikan jembatan itu menjadi akses vital bagi warga di Tunggul Gondang, Jambeyan Sambirejo, dan Sine Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Sigit menyampaikan pengecoran fondasi dimulai Jumat siang. Dia menyebut material beton bantuan dari Solo Beton sebanyak lima meter kubik dan kekurangannya swadaya masyarakat.

"Pengerjaan cor fondasi juga dihadiri donatur pembuatan jembatan darurat dan para aparat TNI dan Polri serta warga setempat," jelasnya.

Pembangunan Jembatan Darurat Winong

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah melihat kondisi dan menyesuaikan kondisi anggaran, Akhirnya Pemerintah Kabupaten Sragen mempersiapkan pembangunan jembatan Winong - Mondokan yang terjang banjir beberapa waktu lalu. Pembangunan jembatan akan menggunakan Biaya Tidak Terduga.

BACA JUGA:Kontrak Proyek Jembatan Butuh Tinggal 8 Hari, DPRD Sragen Desak Perpanjangan Kontrak

BACA JUGA:Panglima TNI Resmikan Jembatan Gantung Merah Putih di Kabupaten Pemalang

Kepada wartawan, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen dr. Hargiyanto menyampaikan dirinya bersama tim sudah ke Lokasi sebagai Langkah tindak lanjut. Di Lokasi tersebut terdapat sejumlah kerusakan yang mendesak. Yakni bedung Winong dan jembatan Winong-mondokan 

”Setelah kita melihat masalah, keadannya, dan sudah kita diskusikan,” ujarnya Selasa (24/12).

Dikatakan Hargiyanto, setelah melakukan kajian, Pemerintah merencanakan jembatan dibangun pada tahun 2025. Mengingat saat ini sudah akhir tahun 2024. Pihaknya nanti akan mengambil dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Karena ada jembatan dan bedung, maka prihaknya memprioritaskan menggunkan untuk membuat jembatan dahulu. 

”Karena disitu jembatan sama bendungan, kalau dikerjakan dua duanya anggarannya belum cukup. akhirnya kita mengambil salah satu yang paling prioritas. Yang paling prioritas jembatan,” selorohnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: