Penghargaan AKI 2024 Wujud Konsistensi Kudus Merawat Tradisi Lokal

Penghargaan AKI 2024 Wujud Konsistensi Kudus Merawat Tradisi Lokal

Anugerah AKI 2024 Wujud Konsistensi Kudus Merawat Tradisi Lokal -arief pramono/diswayjateng.id-

KUDUS, diswayjateng.id- Kabupaten Kudus kembali mencatatkan prestasi gemilang bidang kebudayaan di penghujung tahun 2024. Yakni meraih penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) Tahun 2024 dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Perasaan bangga pun diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M Hasan Chabibie, saat sesi Dialog Kebudayaan Kudus bertempat di Taman Krida, Kelurahan Wergu Kulon, Kecamatan Kota, Selasa, 31 Desember 2024.

Agenda dialog kebudayaan dirangkai tasyakuran, mengundang para seniman, budayawan serta pegiat seni lokal yang selama ini berperan aktif melestarikan kebudayaan local Kudus.

“Keberhasilan Kudus meraih penghargaan ini, tidak terlepas dari tiga kekuatan utama yang mendorong kemajuan budaya di daerah,” ujar PJ Bupati Hasan mengawali dialog yang berlangsung santai.

BACA JUGA:Jaminkan Kenyamanan Wisatawan, Disparbud Kudus Sebar Tim Satgas Wisata

BACA JUGA:Gagal Tuntaskan Proyek SIHT, Kejari Kudus Peringatkan Rekanan Mundur

Hasan menyebut, kekuatan pertama yakni kemampuan Kudus mentransformasi tradisi local. Diantaranya Dhandangan menjadi sebuah acara budaya modern yang tetap relevan dengan perkembangan zaman.

“Tradisi yang telah ada lebih dari 500 tahun ini kini diselenggarakan secara profesional dengan pengelolaan yang lebih modern dan teratur, termasuk manajemen pasar serta dukungan penuh dari masyarakat,” terang Hasan.

Selain itu, kata Hasan, Pemkab Kudus juga memanfaatkan dana desa secara efektif untuk mendukung berbagai kegiatan budaya di tingkat desa dan kecamatan. Dana desa ini digunakan untuk menyelenggarakan berbagai acara budaya.

“Seperti persiapan Ramadan dan peringatan Hari Jadi Kota Kudus, yang turut memperkaya keberagaman budaya yang ada di daerah  Kudus. Selanjutnya industri kretek yang menjadi ikon budaya Kudus juga memiliki peran besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Hasan.

Meskipun industri kretek memberikan dampak ekonomi positif bagi warga Kudus, Hasan meminta agar nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal tetap dijaga.

“Kretek bukan hanya menjadi simbol identitas budaya, tetapi juga menjadi pilar ekonomi yang membantu kesejahteraan masyarakat Kudus,” tambahnya.

Melalui Dialog Kebudayaan Kudus, Hasan berharap dapat terjalin kerjasama lebih baik antara pemerintah dan masyarakat. Yakni mengembangkan serta melestarikan seni dan budaya Kudus yang kaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah mengaku bersyukur atas keberhasilan tersebut.

“Meskipun acara ini sudah direncanakan sejak lama, baru kali ini Pj Bupati dapat hadir langsung. Kami berharap, ini bisa memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan potensi seni dan budaya di Kudus,” tukasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: