Pendam Ribuan Fosil Purbakala, Fokuskan Reboisasi Pegunungan Patiayam

Bupati Sam’ani Intakoris mengunjungi situs Purbakala Patiayam-arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id- Pemkab Kudus terus berupaya meningkatkan potensi wisata yang berada di kawasan Pegunungan Patiayam. Terlebih pegunungan yang menghampar di Kecamatan Jekulo Kudus ini, banyak menyimpan ribuan fosil-fosil hewan purba.
Karena itu, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris pun mengunjungi situs Purbakala Patiayam yang berlokasi di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus pada Sabtu pagi (12/4/2025).
Kunjungan dilakukan dengan melihat kondisi Museum Purbakala Patiayam. Selanjutnya, rombongan Bupati menuju Pegunungan Patiayam. Bupati Sam’ani berjalan kaki sambil melihat kondisi pegunungan yang kini mulai hijau.
Sembari mengobrol dengan petani yang sedang bekerja, Samani meminta agar semuanya ikut menjaga kondisi Pegunungan Patiayam yang mulai banyak ditanami pepohonan.
Bupati Samani menyebut ada banyak pohon buah-buahan, seperti alpukat hingga mangga yang mulai tumbuh tinggi di Pegunungan Patiayam. Selain itu, ada pula tanaman pangan seperti jagung yang tumbuh subur.
“Buah-buahan ditanam agar tanah di pegunungan ini tidak ada erosi. Karena kenyataannya, (saat musim penghujan) Jalan Pantura banjir. Air dari sini langsung turun ke bawah dan membuat banjir bandang di daerah sekitar Polres Kudus,” terang Samani.
Bupati Sam’ani meminta semua petani yang ikut menanam di area Pegunungan Patiayam, ikut serta merawat tanaman buah-buahan yang sudah ditanam.
“Semoga lima tahun lagi, tumbuhan ini sudah besar dan bisa rindang. Mohon Pak Tani (petani) ikut mengayomi, (pohon) jangan dipotong, dirawat saja,” pinta Bupati.
Sementara itu, Petugas Museum Patiayam, Ari Mustakim menjelaskan, luas pegunungan Patiayam mencapa 3.800 hektar. Saat ini 80 persen lahan ditanami tanaman pangan oleh petani sekitar. Sedangkan 20 persen sisanya ditanami tanaman buah-buahan.
Menurut Takim, kondisi pegunungan Patiayam sekarang sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Reboisasi yang dilakukan PT Djarum dalam 2-3 tahun terakhir, membuat pegunungan Patiayam mulai menghijau dari yang sebelumnya sangat tandus.
“Dulu gak ada pohon sama sekali, kalau kemarau gersang sekali. Sekarang tiap sudut ada tanaman, harapan kami tanaman bisa tumbuh besar,” ungkapnya.
Ke depan, Ari berharap situs purbakala Patiayam dicanangkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional. Dengan begitu, situs-situs yang masih tersimpah di dalam tanah tetap terlindungi.
Ketika makin banyak penghijauan, tidak ada tanah yang longsor ataupun terkikis. Lalu fosil-fosil tidak gampang muncul.
“Kalau sering muncul, bisa menimbulkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan ada jual beli fosil. Kalau ada perlindungan situs, kawasan ini aman,” harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: