Sukses Turunkan Angka Stunting, Sepuluh Desa di Pati Diminta Jangan Terlena

Sekda Pati, Jumani saat deklarasi ‘Desa Berkinerja Baik dalam Konvergensi Penurunan Stunting Menuju Desa Zero Stunting’.-arief pramono/diswayjateng.id-
PATI, diswayjateng.id - Sepuluh desa di Kabupaten Pati yang telah sukses turunkan angka stunting diminta tidak terlena dengan capaian dan penghargaan yang diraihnya. Sebab kasus stunting bisa muncul sewaktu-waktu dan harus terus dihambat dan dicegah.
Desakan tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pati, Jumani, di sela deklarasi ‘Desa Berkinerja Baik dalam Konvergensi Penurunan Stunting Menuju Desa Zero Stunting’ di halaman Kantor Balai Desa Trimulyo Kecamatan Juwana Pati, Selasa 17 Desember 2024.
Sekda Jumani berharap agar prestasi 10 desa yang sukses turunkan angka stuntung yang telah dinilai Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) itu, dapat menginspirasi desa lainnya lebih fokus dalam upaya percepatan penurunan stunting.
"Seperti tadi, Kades Trimulyo sudah deklarasi zero stunting, jangan kemudian terlena karena stunting bisa muncul sewaktu-waktu. Jadi kasus stunting harus terus dihambat dan dicegah", pinta Jumani.
BACA JUGA:Cegah Kematian Ibu dan Stunting, Pemkab Wonosobo Luncurkan Gerakan Ibu Hamil Sehat
BACA JUGA:Bantu TJSL Pencegahan Stunting di Desa Lebaksiu Kidul Kabupaten Tegal
Dalam deklarasi itu, juga diumumkan 10 desa peraih peringkat desa berkinerja baik di Kabupaten Pati. Yakni Desa Trimulyo di Kecamatan Juwana, Desa Pekalongan (Winong), Desa Ngemplak Kidul (Margoyoso) dan Desa Jepalo (Gunungwungkal).
Desa yang sukses turunkan angka stunting selanjutnya ada Desa Raci di Kecamatan Batangan, Desa Medani (Cluwak), Desa Bageng (Gembong), Desa Angkatan Kidul (Tambakromo), Desa Kudus (Winong) serta Desa Beketel di Kecamatan Kayen.
Jumani juga mengungkapkan indikator penentuan desa berkinerja baik dalam pelaksanaan konvergensi percepatan penurunan stunting.
Diantaranya meliputi alokasi dana desa untuk percepatan penurunan stunting, tingkat konvergensi desa dalam percepatan penurunan stunting.
BACA JUGA:Gerakan Ayo Cegah Stunting dengan Makan Olahan Ikan Kriuks
Selain itu, adanya rapat evaluasi pelaksanaan konvergensi penurunan stunting minimal dua kali dalam setahun, terlaksananya rembuk stunting desa minimal satu kali dalam satu tahun.
"Karena bagaimanapun juga, desa beserta seluruh stakeholder penurunan stunting, punya peran luar biasa dalam program ini", tegas Jumani.
Ia berharap agar ke depan sinergitas dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, dapat ditingkatkan dengan memunculkan inovasi-inovasi baru.
Penyerahan Bantuan Sosial
Selain menyerahkan secara simbolis piagam penghargaan untuk yang sukses turunkan angka stunting atau desa berkinerja baik dalam percepatan penurunan stunting, Jumani juga berkesempatan menyerahkan beberapa bantuan.
BACA JUGA:Upayakan Angka Stunting di Rembang Turun Hingga 14 Persen
BACA JUGA:TPPS Kabupaten Pemalang Lakukan Strategi untuk Menurunkan Stunting
Bantuan yang diserahkan berupa bantuan sosial program penanganan Sambungan Rumah (SR) perpipaan air minum dari anggaran APBD (DIF) tahun 2024 Rp. 1,5 juta kepada warga.
Berikutnya, penyerahan bantuan sosial program penanganan Kemiskinan Ekstrim (KE). Yakni berupa pembuatan jamban dari anggaran APBD (DIF) tahun 2024 Rp 2,5 juta kepada warga.
Kemudian penyerahan bantuan Dana Sosial Bank Jateng untuk percepatan penurunan stunting dalam bentuk program jambanisasi senilai Rp 5 juta.
Dalam kegiatan tersebut, juga dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Pati, Kepala Bapperida, para pimpinan OPD, camat beserta Ketua TP-PKK Kecamatan se- Pati, para Kepala UPT Puskesmas se-Kabupaten Pati, bidan desa, dan para tamu undangan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: