Aksi Solidaritas dan Doa bersama untuk Gamma

Aksi Solidaritas dan Doa bersama untuk Gamma

Ratusan massa menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk Gamma korban penembakan polisi . Aksi ini berlangsung penuh haru di depan kampus SMKN 4 Semarang, Jalan Pandanaran II, Jumat malam (29 November 2024 -Istimewa/ Umar Dani -

Semarang, diswayjateng.id – Ratusan orang menggelar aksi doa bersama untuk mengenang Gamma Rizki Oktafandi, siswa SMKN 4 depan kampus SMKN 4 Semarang, Jalan Pandanaran II, Jumat malam 29 November 2024 .

Massa yang terdiri dari siswa, alumni, dan masyarakat umum duduk melingkar di sekitar lilin yang menyala, dengan foto almarhum Gamma yang menjadi korban penembakan oleh aparat pada Minggu (24 November 2024 lalu ditempatkan di tengah-tengah mereka.

Aksi ini berlangsung penuh haru di menjadi simbol solidaritas dan seruan agar kasus ini segera diusut tuntas.

Ryan Tama, salah satu alumni SMKN 4, menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus keprihatinan atas tragedi ini.

BACA JUGA:Tiga Pelajar SMK di Semarang Jadi Korban Penembakan Polisi, Satu Meninggal Dunia

BACA JUGA:Komnas HAM Selidiki Kasus Tawuran dan Penembakan di Semarang

“Sebagai alumni, kami sangat menyayangkan kejadian ini. Aksi malam ini adalah bentuk solidaritas kami untuk almarhum" kata Ryan pada wartawan.

Ryan berharap keadilan ditegakkan, dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini secara transparan dan menyeluruh

Ryan menegaskan bahwa Gamma adalah sosok siswa berprestasi yang jauh dari perilaku negatif.

“Gamma itu anak baik, rajin, berprestasi, tidak pernah neko-neko. Tuduhan bahwa dia terlibat gengster sangat tidak masuk akal dan menyakitkan,” tambahnya.

BACA JUGA:Pra-Rekonstruksi Penembakan Siswa SMK 4 Semarang Dilakukan di 3 Titik

BACA JUGA:Makam Siswa SMKN 4 Semarang Dibongkar, Ada Apa !

Belva, teman sekelas Gamma, juga mengungkapkan kenangannya tentang Gamma sebagai sosok yang ceria dan inspiratif.

“Dia itu baik hati, sering mengajak teman bermain, bahkan kadang mentraktir kami makan. Dia juga aktif di ekstrakurikuler seperti paskibra dan pencak silat. Narasi gengster itu sama sekali tidak benar,” kata Belva tegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: