Ibu-ibu PKK Wonosobo Beraksi dengan Kebaya di TPS, Dorong Masyarakat Tak Golput
Sejumlah ibu-ibu PKK di Dusun Sayangan, Desa Sudungdewo, Kecamatan Kretek menggunakan kebaya saat ke TPS untuk mengajak warga tidak golput dalam Pilkada 2024.-Foto : Ari Sunandar/jateng.disway.id-
WONOSOBO, diswayjateng.id - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Kabupaten WONOSOBO disambut dengan cara yang berbeda oleh ibu-ibu Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) RT 18 Dusun Sayangan, Desa Sudungdewo, Kecamatan Kretek.
Pada hari pemilihan, ibu-ibu PKK memeriahkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 007 Sudungdewo dengan mengenakan kebaya, simbol dukungan terhadap gerakan anti-golput, dan ajakan untuk meningkatkan partisipasi dalam demokrasi.
Kegiatan unik ini dimulai dari Pos Ronda RT 18 Dusun Sayangan, di mana ibu-ibu PKK berkumpulan sebelum berjalan bersama menuju TPS dan Kehadiran ibu ibu PKK yang mengenakan kebaya bukan hanya sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya lokal, tetapi juga sebagai upaya untuk mengingatkan masyarakat pentingnya menggunakan hak suara.
Ketua PKK RT 18 Dusun Sayangan, Wening Hida menjelaskan, bahwa inisiatif dari ibu-ibu PKK ini bertujuan untuk mengajak ibu-ibu di wilayahnya agar tidak golput (golongan putih).
BACA JUGA:Hendi Coblos Bersama Keluarga, Andika Bersama Istri Datang Belakangan
BACA JUGA:Terdampak Banjir, KPU Kota Pekalongan Relokasi 2 TPS Wilayah Pasirkratonkramat
"Kami dari ibu-ibu PKK ingin memastikan bahwa warga di RT kami aktif berpartisipasi dalam Pemilihan Kepala Daerah, karena Pilkada ini adalah momen penting untuk menentukan masa depan daerah," ujar Wening.
Menurut Wening, gerakan dari ibu-ibu PKK ini sepenuhnya murni tanpa ada keterlibatan pasangan calon manapun.
"Kami dari ibu-ibu PKK tidak menerima dukungan atau endorse dari pasangan calon, ini adalah inisiatif kami sendiri, semata-mata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu-ibu, agar datang ke TPS dan memberikan suara," tambahnya.
Selain memberikan dampak positif dalam meningkatkan partisipasi pemilih, langkah kreatif dari ibu-ibu PKK ini juga diharapkan dapat mempererat rasa kebersamaan antar warga di lingkungan RT 18.
BACA JUGA:Ketua KPU Salatiga Ingatkan KPPS Jangan Jadi Cepu Paslon, Ancaman Pidana Siap Menjerat
BACA JUGA:KPU Wonosobo Musnahkan 510 Surat Suara Rusak dan Kelebihan Cetak Jelang Pemungutan Suara
"Dengan memakai kebaya, kami dari ibu-ibu PKK ingin menonjolkan kebanggaan pada budaya lokal sekaligus menciptakan suasana positif dan semangat di TPS, sehingga kami berharap ini bisa memberi energi positif bagi seluruh pemilih di sekitar kami," kata Wening.
Dalam suasana penuh semangat ini, ibu-ibu PKK berusaha memberikan contoh langsung agar warga sekitar semakin menyadari betapa pentingnya setiap suara dalam menentukan arah kebijakan dan pembangunan daerah, karena Pilkada yang digelar tahun ini mencakup pemilihan bupati dan wakil bupati serta gubernur dan wakil gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: