Harga Tembakau di Blora dan Rembang Turun Drastis, Petani Ungkap Penyebabnya

Harga Tembakau di Blora dan Rembang Turun Drastis, Petani Ungkap Penyebabnya

Proses penyortiran tembakau di Desa Kutukan berdasarkan kualitas oleh warga dan petani setempat.-Eko Wahyu Budi/diswayjateng.id-

BACA JUGA:Respon Datar Ketua DPRD Blora atas Kasus Bentrok Warga Jurangjero dengan PT KRI, Hanya Buka Layanan Aduan

BACA JUGA:Berstatus Tersangka Kasus Judi Online, Pegawai Satpol PP Blora Masih Boleh Bekerja dan Digaji

Kemudian tembakau kualitas baik dari Rp50.000 per kilo, sekarang hanya laku Rp25.000 per kilo.

Hal senada juga diungkapkan oleh beberapa petani tembakau di Desa Kutukan, Kabupaten Blora.

Sukanan, 51, petani tembakau yang merupakan warga Desa Kutukan, Kecamatan Randublatung mengungkapkan jika hasil panen tahun ini melimpah.

"Namun harganya justru anjlok," ujar Sukanan. Anjloknya harga tembakau di Kabupaten Blora lantaran, pihak perusahaan mitra masih memiliki stok di gudang.

"Informasi dari perusahaan mitra stok digudang mereka masih menumpuk," tuturnya.

Sehingga ia harus memutar otak supaya tembakau miliknya bisa terjual. Salahsatunya yakni dengan mencari perusahaan yang lain.

"Kita jual ditempat lain meski harganya justru relatif lebih rendah daripada harga di perusahaan mitra kita," katanya.

Pantauan diswayjateng.id di wilayah tersebut, harga perkilo tembakau tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kabupaten Rembang.

Harga tersebut tergantung dari kualitas dari tembakau itu sendiri.

Petani tembakau dari Desa Kutukan yang lain, Sahir, 42, mengungkapkan adapun transaksi jual beli tembakau tersebut melalui proses penimbangan.

Setelah mencapai kesepakatan harga mereka kemudian menimbang tembakau yang sudah dalam bentuk di pak atau bal.

Satu bal beratnya antara 40-50 kg. "Kondisinya seperti ini," ujarnya.

Ia berharap, dalam hal ini Pemkab Blora memberikan solusi penyerapan tembakau ketika musim panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: